Prolog

Nita adalah seorang gadis yang bersifat tomboi sejak kecil dengan tubuh setinggi 170 cm dan agak tegap namun agak montok dengan kulit putih dan dada yang berukuran sedang. Ketomboiannya itu juga yang membuatnya hobi naik moge (motor gede) dan menggeluti olah raga beladiri Taekwondo dan Martial Art. Rambutnya yang bergelombang sebahu kerap diikatnya bagian sampingnya ke belakang dan membiarkan bagian belakangnya terurai.

Sejak kuliah di Teknik Sipil, dia pacaran dengan teman sekampusnya, Bram Aditya. Selesai kuliah, Nita langsung bekerja di konsultan arsitektur sebagai staf administrasi proyek merangkap sekretaris kepala Divisi Teknik. Berbeda dengan Nita, kekasihnya tak langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah.

Setelah lebih dari dua tahun, akhirnya Bram diterima bekerja dan mengajak Nita menikah. Nita tidak sependapat. Dia ingin kekasihnya itu bekerja dulu selama beberapa waktu karena baginya kondisi kekasihnya yang baru bekerja itu belum aman secara finansial. Hubungan mereka renggang selama beberapa bulan karena hal itu. Keadaan tak dapat diselamatkan lagi ketika sang kekasih memutuskan hubungan mereka untuk menikahi teman sekantornya.

Nita yang patah hati lalu dihibur atasannya, Arya. Pelukan atasannya berlanjut ke taraf yang lebih jauh ketika Nita mencium bibir atasannya sebagai ucapan terima kasih karena telah menghiburnya. Terbawa suasana, atasannya lalu meremas bokong dan dadanya. Meski sempat menikmati itu, Nita belum siap menerima keadaan.

Ketika Nita diajak Arya paparan proyek di Jakarta, Nita kembali mendapatkan perlakukan seksual dari atasannya itu yang membuat nafsu Nita seolah lepas dari sangkarnya. Kemudian Nita membalas perbuatan atasannya dengan mengoral kelamin atasannya itu. Rasa penasarannya membuatnya ingin merasakan lebih dan selanjutnya menuntaskannya dengan bersetubuh dengan atasannya.

Saat mereka pulang, Arya tidur kecapaian di rumah. Vina, istri Arya, mengundang Nita ke rumahnya untuk menanyakan hal itu. Nita membeberkan apa yang terjadi secara rinci. Dia juga mengeluarkan dari saku jaket kulitnya celana dalam putih Arya yang ternoda sperma dan darah perawannya. Melihat itu, Vina sedikit merasa bersalah dan memeluk Nita.

Pelukan Vina menimbulkan rangsangan aneh di dada Nita. Nita merasa darahnya berdesir. Ada luapan hasrat saat tetek montok Vina beradu dengan tetek kencangnya. Di angkatnya dagu Vina lalu dikecupnya bibir Vina. Mendapat perlakukan begitu, Vina kaget tapi dia merasakan ada yang berbeda. Kecupan lembut maskulin Nita seolah memabukkannya. Dia balas kecupan itu dengan lumatan dan mereka berdua saling lumat bibir. Saat mereka berdua sudah dikuasai keinginan untuk menuntaskan hasrat, Vina mengajak Nita ke kamar tamu dan mereka menuntaskan luapan hasrat mereka.

Kejadian itu selanjutnya membawa mereka masuk ke dunia yang berbeda. Mereka saling merindukan satu sama lain. Di saat-saat tertentu mereka bertemu dan melepas hasrat berdua.

Nita berubah dari seorang gadis yang semula hanya sekedar tomboi menjadi seorang biseksual. Petualangannya pun dimulai.