Hilmi mengatakan kepada mantan istrinya, "Kalau misalnya pacarnya Amel cowok berengsek gimana? Kamu mau tanggung jawab?'
"Kasian Amel sama Nico. Mereka udah beli cincin nikah tuh!" kata Dina.
"Itu sih, salah mereka sendiri ya. Suruh siapa, udah beli cincin nikah duluan?" celoteh Hilmi.
"Kamu jahat deh. Udahlah, kasih aja Amel izin buat nikah," ucap Dina terus membujuk Hilmi. Hilmi merasa kesal kepada Dina. Karena, Hilmi merasa jika keputusannya tidak di terima dan di hormati oleh Dina. Hingga, Hilmi mengatakan, "Kamu itu ya! Udahlah, aku gak mau bahas apa-apa lagi."
Dina menjawab, "Kan, anak kita udah ada niatan bagus buat nikah. Kamu kenapa gitu sih?"
"Niat bagus? Kamu yakin?" tanya Hilmi.
"Iyalah. Amel udah gede. Bukan anak kecil lagi," ujar Dina. Hilmi lekas menutup panggilan dari Dina. Dia merasa jika pemikirannya sangat jauh berbeda dengan Dina.
"Hallo?" Dina melihat ponselnya. Ia langsung menghubungi Amel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com