Bara langsung menuju ke kamar Nakula. Dia tidak ingin menunggu besok lagi. Lebih baik sekarang saja. Terlebih dia juga telah mengingatnya.
Lama mengetuk pintu, tidak ada sahutan dari Nakula. Dia terpaksa menelepon pemuda itu.
Beberapa kali nada sambung terdengar. Tidak dijawab juga oleh Nakula. Bara merasa heran. Dia berpikir Nakula sedang pergi atau ke mana. Jadi dari pada tugas itu lupa dia beri tahu Nakula. Bara akhirnya mengirim pesan saja.
Bara : Nakula, tolong cari tahu perempuan di foto ini. Kata Kakek Umbara, dia adalah calon istri Paman Leenard. Lebih-lebih dia juga anggota keluarga Djong.
Pesan sudah terkirim. Bara memutuskan naik ke atas. Sudah malam juga, dia tidak enak dengan Sandra yang kerepotan seorang diri.
"Sayang."
Pintu terbuka menampilkan Sandra yang sedang bermain ponselnya. Pakaiannya super tipis hingga Bara yakin dia akan kedinginan.
"Waw sambutan yang sungguh meriah. Mau dong Sayang," ujar Bara menggoda.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com