Bara yang sedari makan malam melamun memetik rasa penasaran pada diri Sandra. Dengan memegangi perutnya yang masih terasa nyeri. Dia memberanikan diri menghampiri Bara yang tengah duduk di ruang televisi.
Televisi menayangkan acara komedi. Tapi terasa hambar terlihat. Jangankan tertawa, menarik minat untuk dilihat saja tidak. Si penonton lebih tertarik tenggelam dalam pikirannya sendiri.
"Bara," sapa Sandra dengan lembut. Tangannya menyentuh pundak Bara yang kokoh.
"Ya. Ada apa Sayang?" sahut Bara yang terlihat sekali syok disapa tiba-tiba.
"Tidak. Aku hanya heran mengapa kau hanya diam saja. Biasanya 'kan tidak seperti ini."
Bara mendesah. Dia menangkap tangan Sandra yang masih setia di bahunya. Membawanya erat ke depan dadanya. Seakan meminta sang istri untuk merasakan degupan jantungnya yang teratur.
"Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit lelah. Besok akan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," sahut Bara tidak sepenuhnya berbohong.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com