"Kau lama sekali," sahut Nakula yang sudah menunggu Erlangga. Dia sudah ingin memberikan salinan yang sudah harus Erlangga kerjakan.
"Tadi dicegat Paman Bara. Oh ya, kau juga dipanggil untuk ke ruangannya," sahut Erlangga.
Kening Nakula mengkerut. Dalam hati dia bertanya-tanya. Untuk apa Paman Bara memanggil dirinya. Bukankah sudah jelas dengan Sky tadi.
"Kau tahu untuk apa?" tanya Nakula. Dia memandang Erlangga dengan tatapan penuh selidik.
"Ya tidak tahu. Paman tidak bilang ada perlu apa. Jadi dari pada penasaran kau datang saja ke sana. Begitu saja repot," sahut Erlangga.
Mendengar jawaban Erlangga yang semacam itu, membuat Nakula sebal. Dia lantas meninggalkan kamar dan menuju ke ruangan Bara.
"Permisi Paman mencari saya," ucap Nakula sopan. Dia mengetuk pintu dan masuk dengan perasaan yang tidak menentu.
"Nakula, duduk sini," sahut Bara. Dia menunjuk satu kursi kosong di depannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com