Apa Biyan berani memimpikan kisa ini?
Rex menghapus titik air mata di pipi Biyan. Tapi wanita itu tetap mundur memilih bangun dari indahnya mimpi. "Kau benar, aku menyukaimu tapi bagaimanapun aku tidak akan bisa menjadi kekasihmu."
"Kau bisa mulai memilikiku saat ini," ujar Rex meyakinkan.
"Tidak, aku tidak bisa."
"Karena berada dalam hatimu bukan tempat yang seharusnya aku berada, aku minta maaf. Jadi supaya aku tidak lagi menimbulkan masalah untukmu…"
"Aku tidak menyalahkanmu, atas semuanya." Rex menyela ucapan Biyan.
"Rex." Biyan menunduk dalam panggilannya. Rex bisa merasakan wanita itu memilih melepaskan cintanya.
"Besok aku ada tugas dari pelayan senior, jadi aku besok tidak bisa melayanimu dan sekarang sudah malam waktunya tidur." Biyan memilih melewati Rex meninggalkan dalam kamarnya, sesaat menenangkan debaran juga irisan tipis pada hatinya memilih melepaskan rasa itu.
Tidak jauh berbeda dengan Biyan, Rex terpaku pada tempatnya dengan genangan pada kelopak mata.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com