webnovel

22

azkiya mengurung diri nya sendirian di kamar , melihat kenangan kenangan indah nya bersama luna , " lo senang kan di sana lun?" ujar azkiya melukis senyuman nya di bibir nya tangan nya menyentuh layar ponsel itu dengan sangat lembut ,

panggilan dari azka , azkiya tidak berniat untuk mengangkat telpon dari azka ,

notifikasi whatsap

azka

p

p

p

p

p

azkiyaaa! angkat

panggilan dari azka , azkiya pun terpaksa mengakat telpon azka .

azka

hallo

azkiya

emm

azka

ayo keluar , gua di depan rumah lu

azkiya

kemana? gue ga mood keluar

azka

ayo! ikut aja

azkiya

iya gue ganti baju dulu

azkiya pun bangun dari kasur nya karna malam ini sangat terasa dingin di luar azkiya menggunakan baju panjang dan celana panjang, azkiya keluar dari rumah nya melihat azka yang sedang duduk di motor nya memain kan ponsel nya dengan sangat fokus , azkiya menghampiri azka , " mau kemana?" tanya azkiya , azkiya pun menoleh ke arah azkiya hari ini azkiya sangat tidak bersemangat dan seceria seperti biasanya.

" ayo naik" ujar azka

azkiya pun mengikuti perintah azka dan naik ke motor nya , dalam perjalan nya azkiya yang biasa nya sangat bawel di bonceng azka kali ini menjadi azkiya yang sangat pendiam , kehilangan luna untuk selama nya butuh waktu yang lama bagi azkiya untuk melupakan nya.

" lu jangan tidur" ujar azka berusaha mengajak ngobrol azkiya

" em?" ujar azkiya sangat singkat

" lo tambah keliatan jelek kalo cemberut terus" ujar azka ,

" ya biarin" ujar azkiya singkat , biasa nya azkiya di ledek azka sedikit azkiya bakal memukul nya tapi kali ini azkiya sangat pasrah.

" lo mau makan di luar?" tanya azka

" ngga udah makan " ujar azkiya

azka berkali kali mengajak azkiya berbicara namun selalu di jawab nya dengan singkat.

" gua mau ngajak lu ke tempat kemarin kita bolos " ujar azka

azkiya hanya diam dan tidak membalas ucapan azka ,

di pikiran azkiya masih terlintas tentang luna luna dan luna , sangat tidak ada sedikit pun kalau luna bakal pergi ninggalin azkiya duluan,

" azka , menurut lo luna lagi apa sekarang?" tanya azkiya yang tidak masuk akal

azka mengangkat bahu nya ," ga tau mungkin lagi ngopi sama temen baru nya " ujar azka bercanda supaya azkiya tertawa

" gue serius " ujar azkiya kektus

" gua ga tau ki , gua ga pernah ketempat luna " ujar azka

azkiya mengangguk , " gue berharap dia disana dapat teman dan orang orang baik " ujar azkiya

" pasti , dia kan orang baik " ujar azka

" kalau gue pergi ikut luna menurut lo gimanaa?" ujar azkiya

azka terkejut dengan pertanyaan terakhir azkiya , sesayang itu kah dia sama sahabat nya hingga rela mau ikut sahabat nya meninggal , " lo masih punya masa depan , percaya sama gua kalo luna di suruh pilih ingin hidup atau meninggal pasti dia ingin hidup , lu yang masih hidup pengen meninggal , ga usah ngaco jadi orang " ujar azka

" gue kesepian , cuma dia tempat yang bikin hati gue tenang , tempat buat ngadu leluh kesah gue " ujar azkiya menetes kan air mata nya

" ki , gua udah berkali kali bilang sama lu , gua bakal jadi luna buat lu , gua tau lu ga butuh pacar tapi lu butuh seorang sahabat , " ujar azka

" makasih , maaf gue ngerepotin lo mulu" ujar azkiya

" gua sahabat lu kan? kita udah jadi sahabat kan ? jadi sekarang lu udah ga ngerepotin gua lagi" ujar azka ,

" perlahan lu lupain luna , luna juga ingin tenang di sana , kalau lu belum iklas apa dia bisa tenang?" ujar azka membuat azkiya merenung bengong melihat jalanan di malam hari ini.

" iya gue lagi coba ka , sebisa gue " ujar azkiya

" pasti bisa gue percaya smaa lu , kalau lu kangen , lu bisa datang ke makam nya luna untuk doa in luna , kapan pun lu mau kesana gue siap anterin" ujar azka

azkiya tersenyum , sebenar nya azkiya kadang termaksud orang yang beruntung sahabat tersayang nya pergi dan di gantikan dengan sahabat yang sayang sama azkiya , " ternyata lo baik juga ya" ujar azkiya tertawa kecil

" gue emang baik , lu nya aja yang ga nyadar " ujar azka ikut tertawa , azka senang mendengar tawa azkiya walaupun hanya sebentar.

" maaf ya udah salah paham kemarin kemarin soal nya lu ngeselin " ujar azkiya

" gpp , lupain aja gua juga anggap lu sama kok " ujar azka

sesampai nya di taman bukit itu azka dan azkiya berjalan ke tengah tengah bukit kecil itu yang di hiasin dengan lampu warna warni ,

" sini duduk " ujar azka menyuruh azkiya untuk duduk di samping nya.

azkiya tersenyum melihat ke arah langit ,

" azka , menurut lo bintang mana yang mirip dengan luna " ujar azkiya menatap wajah azka yang sedang menatap ke langit ,

" bintang ? emm yang itu" ujar azka menunjuk salah satu bintang yang lebih tertang dari bintang lain nya.

" kenapa yang itu?" tanya azkiya

" karna itu bintang yang paling cantik juga bintang yang paling terang sama kaya sahabat luna , luna orang yang paling cantik dan hangat " ujar azka

azkiya tersenyum dan mengangguk , " iyaa dia paling cantik dan hangat hati nya ," ujar azkiya

" gue pernah bilang ke luna bakal ngajak dia ketaman bukit ini " ujar azkiya

" oh ya?" ujar azka

azkiya mengeluar kan ponsel dan gelang persahabatan mereka dari saku jaket azkiya " luna ini tempat nya yang gue bilang ke lo indah kan?" ujar azkiya memperlihat kan foto luna ke semua arah , " indah kan?" ujar azkiya lagi

azka tersenyum melihat azkiya ,

" luna lo jangan khawatir sama gue lagi ya sekarang gue punya sahabat baru mau liat ga?" ujar azkiya menunjukan foto luna ke wajah azka

" emm taraa , maaf ya belum cerita kalau gue sama azka itu udah dekat , lo senang ka lun?" ujar azkiya senyum nya sedikit demi sedikit memudar dan mengeluar kan air mata nya.

azka menghapus air mata yang menetes di wajah azkiya , menyenderkan kepala azkiya ke pundak nya , baru kali ini azka bisa semanis ini dengan perempuan , azka yang di kenal dingin dan jutek bisa di cair kan dengan azkiya begitu juga dengan azkiya , yang anti banget sama yang nama nya dekat dekat dengan cowo , baru azka yang berhasil ngedeketin azkiya sedekat ini.

" kenapa kalau gue dekat sama lo gue ngerasa nyaman?" tanya azkiya ke azka

jantung azka berdetak sangat cepat mendengar pertanyaan dari azkiya , azka yang bingung harus menjawab apa , azka menggeleng kan kepala nya , " ga tau mungkin karna gua ganteng " ujar azka tertawa kecil

" ga usah geer" ujar azkiya

mereka menikmati malam ini berdua di tengah tengah malam , sedikit menenangkan azkiya.

" gmana udah enakan?" tanya azka

azkiya mengangguk , " lu udah keliatan cape , ayo pulang " ujar azka mengajak azkiya pulang karna wajah azkiya yang terlihat pucat dan cape karna seharian menangis.

"gue mau di sini dulu sebentar lagi " ujar azkiya , azka pun mengangguk mengerti.

setelah tiga puluh menitan duduk merenung akhir nya azkiya pun ingin kembali ke rumah nya, " ayo pulang " ujar azkiya

" udah?" tanya azka dan di jawab dengan anggukan manis azkiya

" yaudah yu pulang besok sekolah" ujar azka

mereka pun kembali ke rumah nya , di jalanan azkiya melihat segerombolan orang , " itu kenapa?" tanya azkiya melihat salah satu di antara nya yang sedang jongkok menutupi muka nya.

azkiya menepuk pundak azka " kayanya dia lagi di buly deh " ujar azkiya

" mana?" tanya azka yang belum melihat nya

azkiya menunjuk ke arah segerombolan orang itu , " oh , udah lah biarin aja bukan urusan kita ini" ujar azka

" azkaa tunggu ,lo ga kasian gmna kalo lo ada di posisi dia ga ada yang bantuin " ujar azkiya , kelembutan dan sikap penolong nya pun keluar ketika ada seseorang yang butuh bantuan.

" terus kita harus apa?" tanya azka

" samperin lah bantuin , ayo buruan " ujar azkiya menyuruh azka untuk ke arah orang orabg itu ,

satu gadis yang sedang di buly dan di lemparin dengan telur dan bekas sampah , sangat miris bukan perlakuan mereka yang tidak punya hati?

azka ke arah nya mengklakson kan motor nya berkali kali membuat segerombolan itu meluhat kearah nya dan berpaling dari gadis itu , azkiya turun dari motor azka dengan wajah yang jutek , " lo pada mau jadi jagoan?" ujar azkiya dengan mata yang melotot

" lo siapa ga usah ikut campur" ujar salah satu dari mereka dengan wajah yang sangat tengil

, " emang salah nya dia apa ? sampai lo perlakuin dia begitu?" tanya azkiya , azkiya menoleh ke gadis yang jongkok itu tidak berani melihat kan wajah nya.

" dia ngerebut cowo gue " ujar nya dengan mata yang melotot

azkiya tersenyum miris , " emang ga ada otak lo , seharus nya lo tanya sama cowo lo yang deketin dia atau cowo lo yang emang keganjenan" ujar azkiya membuat wanita yang di depan geram

" cowo nya dia yang ngedeketin aku duluan" ujar gadis itu dan di tendang dengan nya,

azkiya jongkok untuk melihat wajah gadis yang sedang jongkok itu yang sudah bau telur , melihat wajah nya dan kembali berdiri azkiya tertawa puas , " pantas saja cowo lo ngedektin dia , orang dia lebih cantik dari lo , lo butuh kaca buat liat wajah lo yang nyeremin ini?" ujar azkiya menunjukan kamera di layar ponsel nya , wanita itu melempar ponsel azkiya jauh , " tuh lo aja takut liat wajah lo apa lagi cowo lo , mungkin waktu pacarin lo cowo lo lagi khilaf ga sadar , atau jangan jangan lo bukan pacar nya tapi anggap dia jadi pacar nya pas cowo itu dekat dengan dia yang cantik lo merasa di sakitin aduh miris banget si lo" ujar azkiya panjang lebar membuat wanita itu geram dan ingin menampar nya , teman teman nya hanya diam dan tidak ada yang membela dia sama sekali , saat tangan gadis itu ingin mendarat di pipi azkiya , azka selalu singgap menahan nya , " jangan berani berani nyentuh dia " ujar azka meremas tangan wanita iru dengan keras membuat dia merintih ke sakitan , " aduh aduh" ujar wanita itu.

azka melepaskan tangan nya dengan sangat kasar , " jangan coba coba lu nyentuh wajah dia , jangan sampe gue patahin tangan lu " ujar azka dengan tatapan yang sangat tajam melihat ke wanita itu.

wanita itu tersenyum licik , " lo pikir gue takut sama cowo modelan kaya lo" ujar nya

" nanti di patahin tangan nya nangis " ujar azkiya tertawa puas.

wanita itu sangat geram melihat wajah azkiya , " lo pergi sekarang gue ngga bakal ngincer lo mereka ini cuma sebagian geng kecil gue masih banyak lagi yang lainnya" ujar wanita itu dengan lagak seperti preman

" oh lo preman nya?" tanya azkiya , azkiya menoleh ke arah belakang , " di bayar berapa lo mau jadi babu nya dia?" ujar azkiya tertawa miris

mereka pun ngga ada yang berani jawab , " lo pada di sekolahan smaa keluarga lo buat jadi orang sukses bukan buat jadi babu orang modelan kaya gini" ujar azkiya

" apa maksud lo ? lo nyari gara gara sama gue hah?" ujar nya menjambak rambut azkiya

" lo yang bikin pemandangan mata gue rusak ngeliat tingkah sampah lo" ujar azkiya menendang perut nya ,

azka berjalan mendekat wanita itu yang semakin mundur dari azka , " gue bilang jangan nyentuh dia " ujar azka memegang tangan wanita itu

azkiya menarik azka , supaya azka tidak mematah kan benaran tangan wanita itu.

" lo pergi dari sini sekarang sebelum gue marah" ujar azka pelan

wanita itu masih diam dengan wajah yang memerah , " ayo gais pergi , culun urusan lo sma gue belum selesai " ujar nya menendang gadis itu lagi ,

" dan lo gue bakal cari lo kemana pun " ujar nya mengancam azkiya

" ah ah takuttt" ledek azkiya pura pura mengumpat di azka , wanita itu menatap azkiya dengan tajam dan di balas dengan meletan lidah azkiya , setelah wanita dan kawan kawan nya itu pergi azkiya membangunkan gadis yang masih jongkok itu ,

" udah kamu udah aman" ujar azkiya , azkiya sangat kasihan melihat gadis malang ini rambut nya yang penuh dengan telur dan sampah sampah ,

" jangan deket aku bau" ujar gadis itu

" gpp , hidung aku lagi mampet kok jadi ga bisa cium , " ujar azkiya supaya gadis itu tidak malu di dekat nya.

gadis itu berani menatap azkiya pelan , azkiya pun tersenyum hangat ," hai , rumah kamu dekat sini ?" ujar azkiya ramah

gadis itu mengangguk malu , " iya , tapi aku mau ganti baju dulu " ujar gadis itu

" kamu bawa baju?" tanya azkiya

" iya aku bawa setiap hari , supaya ngga ketauan sama mamah " ujar nya

azkiya tersenyum , " aku temenin" ujar azkiya

azka mengangkat alis nya , " ki?" ujar azka memberi kode ke azkiya

" kasihan dia cewe kalo di apa apain gmna ini kan toilet umum " ujar azkiya

azka mengangguk pasrah , " gpp aku bisa sendiri" ujar gadis itu merasa ga enak dengan azkiya .

" aku paling ga suka penolakan , aku ga masuk kok aku jagain di depan pintu nya " ujar azkiya

gadis itu pun mengikuti azkiya lagi , azkiya dan dia berjalan ke toilet umum yang di tutupi dengan seng berkarat , " kamu kalau bersih bersih disini?" tanya azkiya

" iya " ujar nya

" kamu ga di cariin ibu kamu pulang malam malam begini?" tanya azkiya supaya ada teman bicara nya padahal azkiya merasa iseng ada di tempat gelap malam malam begini.

" aku pulang sekolah slalu di jadiin babu sama mereka di suruh suruh dan pulang nya selalu di giniin " ujar nya dari dalam

azkiya meresa kagum melihat gadis itu yang sangat sabar , " dia itu sebenar nya penakut , dia cuma berani sama orang orang yang terlihat lemah mulai besok kamu harus berubah jadi orang yang kuat biar dia takut sama kamu biar dia ga bisa injak injak kamu lagi" ujar azkiya panjang lebar

gadis itu tertawa pelan , " aku udah pernah coba udah memberani kan diri melawan dia , tapi hasil nya malah aku di bully lebih parah dari ini " ujar nya

" coba lagi besok jangan mau kamu di injak injak" ujar azkiya lagi

" kamu kenapa ga kasih tau orang tua kamu?" tanya azkiya ke gadis itu

" emm aku ga bakal kasih tau , aku ga mau buat mereka khawatir dan marah , aku ga mau buat mereka khawatir , " ujar nya

" bukan nya bagus , nanti nereka bakal cari cara supaya kamu ga bakal di buly lagi" ujar azkiya

" ngga , aku ga mau malah memperumit masalah , aku nunggu mereka ( yg buly) bosen untuk nyakiti aku tapi aku bakal coba buat nanganin nya sendiri" ujar nya

azkiya tersenyum ...

" iya makasih ya udah nolongin " ujar nya

" sama sama " ujar azkiya

ga lama kemudian gadis itu keluar dari kamar mandi dengan pakaian seragam yang sudah rapih dan rambut yang sudah tercuci bersih ,

azkiya tersenyum melihat nya , " udah?" tanya azkiya dan di jawab dengan senyuman , " uadah maaf ya repotin" ujar nya

gadis itu menyodorkan tangan nya , " luna " ujar nya mengenal kan diri nya , azkiya bengong sebentar mengetahui nama gadis itu

" kenapa kok mata kamu berkaca kaca?" ujar nya melihat ke arah mata azkiya

azkiya mengalihkan pandangan nya dan membalas tangan nya " azkiya " ujar nya kembali tersenyum

" nama kamu sama kaya sahabat aku " ujar azkiya

" oh iya? "

azkiya mengangguk , " iya tapi dia udah pergi selama nya, " ujar azkiya lagi

" ya ampun turut berduka cita ya " ujar nya

azkiya mengangguk dan tersenyum , " aku juga punya sahabat , dia juga udah pergi , gara gara di bully kaya begini dia ga kuat akhir nya dia bunuh diri" ujar nya dengan wajah berubah menjadi sedih

azkiya menatap wajah nya , " aku juga turut berduka cita ya" ujar azkiya mengelus punggung gadis itu

" iyaa makasih , sebenar nya berat sih di tinggal dia tapi aku harus kuat " ujar nya

" kita harus sama smaa kuat walaupun sahabt kita udah ninggalin kita ya , kamu buktiin smaa sahabat kamu kalo kamu ga bakal di bully begitu lagi" uhar azkiya

gadis yang bernama luna itu mengangguk ,

" iya makasih banyak ya , ngga nyangka ada orang sebaik kamu " ujar nya

azkiya tersenyum , " aku ga baik kok aku biasa aja " ujar azkiya

gadis itu mengangguk , melihat azka yang sedang duduk di motor sambil mengisap sebatang rokok , " kamu boleh pulang , rumah aku dekat sini kok , kasian pacar nya nunggu" ujar gadis itu

azkiya menggeleng kan kepala nya cepat , " "bukan dia bukan pacar aku, teman" ujar azkiya

" kalian cocok semoga cepet di tembak ya" ujar nya tertawa kecil

" apaan si kita cuma teman dan ngga bakal pacaran , hati hati ya , ingat jangan takut kalau dia begitu lagi" ujar azkiya mengacung kan jempol nya

" oke makasih banyak ya sekali lagi" ujar gadis itu dan pergi ninggalin azkiya sendiri

setelah gadis itu pergi azkiya mendekat ke arah azka , " woii" ujar azkiya mendekati azka

azka terkejut melihat azkiya yang sudah ada di samping nya tiba tiba " jangan ngaggetin kalo gue jantungan gmna?" tanya azka yang sedikit kesal karna selalu di kagetin

" lo masih muda " ujar azkiya

" udah pulang dia?" tanya azka mengalih kan pembicaraan

" udah " jawab azkiya , azkiya melihat ke arah rokok itu dan mengambil nya , " gue ga suka asap rokok" ujar azkiya membuang rokok nya jauh

" satu doang ki " ujar azka mengerucutkan bibir nya ,

" lo mau foto lo gue kasih ibu lo?" ujar azkiya mengancam azka

azka menggeleng kan kepala nya dan menggaruk leher nya yang ga gatal , " engga " ujar azka pasrah

" nah gitu dong anak baik , ayo pulang " ujar azkiya menepuk nepuk kepala azka

azka tersenyum melihat azkiya yang sudah bisa tersenyum tulus kembali lagi.

" oke siap " ujar azka , azkiya pun naik kembali ke motor azka memegang pinggang azka dan menyenderkan kepala nya di badan azka ,

" lo tau ga sih kasian banget ya dia tadi" uhar azkiya membahas gadis tadi

" di buly?" tanya azka

azkiya mengangguk , " iya bukan di buly doang bahkan dia setiap hari pulang sampai malam buat jadi babu cewe tadi , " ujar azkiya

" emang nya dia salah apa si ga mungkin cuma gara gara cowo aja sampe segitu nya " ujar azka

azkiya menggeleng , " mungkin aja sih lo ga inget sandra , dia suka sama lo tapi dia nekat kunciin gue di gudang kaya waktu itu , kalau orang ga punya hati mah nekat ngapain aja" ujar azkiya

" bukan ga punya hati , emang dia udah gila jadi begitu" ujar azka

" ada ya orang benci segitu nya gue kasian sama dia " ujar azkiya

" lo mah kasian sama semua orang , terlalu baik" ujar azka

" harus lah jadi manusia harus saling baik " ujar azkiya tersenyum

" iya deh iya " ujar azka ikut tersenyum

azkiya bisa melepukan luna walaupun cuma sebentar , " azka lo tau ga nama dia siapa?" tanya azkiya

" ga tau ngapain juga gua harus tau nama dia" ujar azka

" bukan gitu , nama dia luna " ujar azkiya memberitahu azka nama gadis tadi

" terus ? nama luna banyak di dunia ini , jangan buat alasan lo sedih lagi" ujar azka

azkiya mengangguk , " iyaa engga gue cuna ngasih tau lo ,kalo nama nya sama kaya luna" ujar azkiya

" iyaa gua udah tau" ujar azka

" tau dari mana tadi kata nya ga tau"

" barusan lu ngomong" ujar azka , azkiya yang gemas pun langsung memukul belakang azka

" aduh" uhar azka , walaupun sedikit sakit tetapi azka senang karna tangan azkiya udah aktif lagi wkwk....