webnovel

Metode Provokatif

Editor: Wave Literature

"Kalau begitu, menyingkirlah!"

Si*l. Tubuhnya ikut bergairah karena karena wanita yang berani mengancamnya ini!

Lu Zijia, "..."

'Apa pria ini menggunakan metode provokatif?'

Oke, terserah dia mau apa. Lu Zijia akan berpura-pura tidak mendengarkan apapun.

Untuk sesaat, ruangan besar itu terasa sunyi. Bahkan, suara napas keduanya bisa terdengar dengan jelas.

Sesaat kemudian, Lu Zijia pun akhirnya bisa bergerak setelah susah payah menahan rasa panas yang bergejolak di dalam tubuhnya.

Dengan tetap mempertahankan posisinya yang sedang duduk di atas tubuh Mu Tianyan, Lu Zijia perlahan mulai bergerak mundur.

Lengan kanannya masih melingkari leher Mu Tianyan. Jadi saat dia bergerak, kursi roda Mu Tianyan pun ikut bergerak.

Otot-otot di dahi Mu Tianyan sudah terlihat menonjol karena tindakan wanita itu.

Gerakan Lu Zijia menjadikan tubuh mereka semakin menempel dan bergesekan. Hal tersebut membuat napas Mu Tianyan menjadi lebih berat.

Saat ini, tatapan Mu Tianyan tiba-tiba mengarah ke dinding yang ada di depannya. Dia membuat perintah dalam diam.

Atas perintahnya, seorang pria yang ada di balik dinding itu pun hendak menarik pelatuk pistol yang ada di tangannya.

Lu Zijia masih bergerak dengan sangat pelan. Dia tidak menyadari bahwa saat ini nyawanya sedang terancam.

Saat akhirnya berhasil masuk ke dalam kamar mandi, Lu Zijia sudah sangat kelelahan. Napasnya memburu cepat dan tubuhnya terus berkeringat.

Setelah memindahkan Mu Tianyan ke sudut kamar mandi, Lu Zijia dengan hati-hati bangkit dari atas tubuh pria itu seraya meningkatkan kewaspadaannya.

Lu Zijia menempatkan Mi Tianyan di tempat yang dikelilingi oleh dinding. Jika pria itu ingin menerobos hanya ada satu jalan di depan. Jadi dia bisa mengawasinya.

Satu tangan Lu Zijia menodongkan pistol ke bagian penting yang ada di bawah perut Mu Tianyan. Sementara tangannya yang lain dia gunakan untuk menopang dirinya di dinding. Setelah itu, dia bergerak pindah ke bak mandi dan menyalakan air dingin.

Berharap air dingin ini bisa menekan rasa panas yang ada dalam tubuhnya.

Jika bukan karena tekad kuat Lu Zijia, dia pasti sudah terpengaruh obat yang ada dalam tubuhnya saat ini.

Namun, meskipun tekadnya begitu kuat, penglihatannya mulai kabur.

Obat yang ada di dalam tubuhnya sekarang jelas sangat kuat!

Mu Tianyan bisa melihat jika Lu Zijia tengah melawan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya. Akan tetapi dia hanya duduk diam dan mengamati wanita itu.

Demi Tuhan, dia bisa menyelamatkan wanita itu. Akan tetapi dia tidak sudi menyelamatkan wanita yang telah mengancamnya dan berani mengambil keuntungan darinya.

Bak mandi itu dengan cepat terisi air dingin. Lu Zijia pun langsung masuk tanpa melepaskan pakaiannya.

BYUR~~

Akibat tindakan Lu Zijia, air di dalam bak mandi pun meluap membasahi lantai.

Tubuh yang panas itu seketika terbenam di dalam air dingin sehingga membuat Lu Zijia tak kuasa menggigil.

Namun, akhirnya tubuhnya berangsur nyaman.

Akan tetapi, Lu Zijia tahu betul dengan intensitas obat yang ada dalam tubuhnya sekarang. Air dingin ini tidak bisa membantunya lebih lama. Jika tidak dilampiaskan, dia takut dia bisa meledak dan mati.

Mengingat dirinya yang baru saja terlahir kembali akan meledak dan mati akibat 'obat perangsang', rasanya Lu Zijia nyaris ingin bunuh diri dengan meledakkan dirinya sendiri.

Namun sayang, tubuhnya yang sekarang tidak memiliki kekuatan spiritual. Bahkan, jika dia ingin meledakkan diri, itu tetap tidak akan berhasil.

Saat ini, Lu Zijia merutuk dalam diam. Jika dia berhasil melewati ini, maka dia bersumpah akan membalas orang yang telah melakukan semua ini. Dia akan menyuntikkan obat yang ada dalam tubuhnya sekarang kepada orang itu juga.

Tiba-tiba, Lu Zijia teringat dengan ruang kuno yang ada dalam kehidupan sebelumnya.

Dia telah menandatangani kontrak jiwa dengan ruang kuno tersebut. Sekarang jiwanya abadi. Apakah itu berarti ruang kuno itu juga masih ada?