Wandou menggerakkan tubuhnya dan hendak berguling ketika Mu Chenguang menangkapnya tepat waktu dan membawanya ke tempat tidur besar.
Mu Chenguang menutup matanya dan tertidur. Wandou berbaring di sampingnya, membuatnya merasa nyaman.
Mu Chenguang tidak bisa mengingat berapa malam dia menderita insomnia. Setiap kali Mu Chenguang memejamkan mata, yang bisa dia ingat hanyalah setiap kerutan dan senyum Wandou. Rasa sakit yang tidak bisa dia lupakan menyiksanya untuk waktu yang lama.
Namun akhirnya, Mu Chenguang bisa tidur nyenyak malam ini.
Tetapi di tengah malam, Mu Chenguang terbangun oleh rasa sakit. Perutnya terasa seperti melilit dan sangat sakit hingga dia tidak bisa tidur.
Suara lampu yang menyala membangunkan Wandou. Dia membuka matanya dan melihat Mu Chenguang di sampingnya. Dia berteriak kaget.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com