14 Bag 14 Bermain Petak Umpet

Keesokan paginya, Richard membawa Lori keluar begitu memberi susu pada putrinya. Lori adalah anak yang luar biasa dan langsung cepat bangun begitu ada yang menggendongnya.

Lori juga langsung menghabiskan susunya serta gnocchi buatannya. Gnocchi adalah pasta terbuat dari kentang rebus yang dibentuk bulat-bulat kecil. Lalu kentang tersebut diberi saos carbonara yang ternyata merupakan kesukaan Lori.

Begitu Lori menghabiskan menu sarapannya, Richard membawa Lori ke hotel Crown Plaza dimana dia akan bertemu dengan ibu dari anak ini, Qiao Anxia.

Walaupun Richard sudah tidak bertemu dengan wanita itu selama empat tahun, tapi dia tidak pernah melupakan gadis seksi itu. Suaranya, desahan nikmatnya saat kedua tangannya memanjakan tubuh gadis itu, dan juga gua kenikmatan yang sudah dia masuki berulang kali dalam beberapa jam; tidak ada satupun yang ia lupakan.

Bahkan saat ini saja celananya terasa ketat memikirkan malam panas penuh bergairah itu.

Karena itulah dia merasa heran, kenapa dia sama sekali tidak terangsang saat mendengar suara wanita itu di telepon?

Tidak. Dia merasa ada sesuatu yang berbeda dengan suara gadis itu, namun dia tidak tahu apa yang berbeda.

Begitu memakirkan mobil mewahnya, Richard membawa putrinya masuk kedalam hotel dan menuju ke kafe. Sementara menunggu kedatangan Anxia, Richard memesan kopi untuk dirinya dan semangkuk es krim kecil untuk putrinya.

Sama seperti kemarin, Lori duduk diatas pangkuan ayahnya dengan nyaman sambil menjilati sendok es krimnya. Seorang pria berambut coklat terang yang sangat mencolok, serta ketampanan yang layak masuk ke top single bachelor sedunia, sangat menarik perhatian para gadis disekitar mereka.

Ditambah lagi, pria tampan itu sedang bersama anak perempuan yang sangat cantik bagaikan boneka. Anak itu memiliki rambut pirang yang tebal serta bergelombang dengan sangat cantik. Yang lebih memikat adalah warna matanya yang unik serta lesung pipinya tiap kali dia tersenyum. Bentuk lesung pipi anak itu sama persis seperti sang ayah membuat semua orang yakin, mereka memang adalah ayah dan anak.

Ah, mereka merasa penasaran siapa ibu anak itu sehingga memiliki anak perempuan yang begitu cantik dan tampak bersemangat. Melihat wajah tampan sang ayah, pastilah istrinya juga sangat cantik seperti model terkenal.

Sayang sekali, pria tampan itu sudah menikah. Kalau tidak, pasti semua gadis akan mencoba untuk berkenalan dengan pria itu. Pikir masing-masing perempuan yang sedang memuja dua makhluk indah didekat mereka.

Mereka tidak tahu saja. Richard memang belum menikah dan karena ulah seseorang, dia terjebak kedalam malam yang panas dan menggairahkan, sehingga anak kecil ini bisa lahir ke dunia ini.

"Lori, sebentar lagi mama akan datang. Apakah kau sudah tidak sabar?"

"En. Aku tidak sabar melihat kalian bertemu!" seru Lori dengan senyuman lebarnya yang sangat khas.

"Seperti apa ibumu?"

"Mama sangat cantik dan banyak orang yang berusaha mengejarnya. Tapi sayangnya, mama super galak jadi semua orang pasti keburu kabur duluan sebelum mengajak mama bicara."

Richard tersenyum dalam hati. Galak? Ya, perempuan seksi itu memang cukup galak saat ingin membunuhnya.

"Mama juga sangat baik padaku. Dia selalu membelaku kalau ada yang bersikap kasar padaku. Mama tidak takut pada siapapun, tapi aku tidak tahu kenapa kami harus pindah-pindah."

"Kalian sering pindah tempat?"

"Em. Kami baru pindah di Jerman tiga bulan yang lalu."

"Bagaimana dengan sebelumnya? Dimana kalian tinggal?"

"Kami tinggal di Turki."

"…"

"Tapi tidak lama, karena ada banyak orang berkerudung hitam mengejar mama sambil membawa mainan hitam."

Mainan hitam?

"Suaranya seperti ini, dor dor dor. Lalu mama menyembunyikanku didalam gudang pakaian sementara mama bermain bersama dengan orang-orang itu. Sungguh tidak adil! Kenapa mama boleh bermain tapi aku tidak boleh?"

"…"

Dor dor dor? Maksudnya seperti senapan?

Astaga! Sebenarnya siapa Qiao Anxia ini hingga bertemu dengan orang-orang bersenjata? Dan apa katanya tadi? Bermain? Apakah mungkin Anxia menipu putrinya sendiri agar Lori tidak merasa takut?

Wanita itu mengatakan pada putrinya bermain padahal yang sebenarnya banyak senapan yang ditembakkan?

Richard tidak bisa menjadi tidak khawatir begitu mendengar Lori sering berpindah-pindah tempat. Tampaknya ada seseorang yang memburu perempuan itu, sehingga mereka harus sering melarikan diri ke negeri yang berbeda-beda.

Dia harus membahas ini dengan gadis itu begitu Anxia datang. Dia tidak ingin putrinya berada dalam situasi berbahaya lagi.

Lori masih bercerita riang mengenai ibunya. Sudah terlihat jelas sekali Lori sangat menyayangi ibunya dan sangat membanggakannya seperti sedang membanggakan anaknya sendiri. Kalau dalam kasus ini, Lori sedang membanggakan ibunya pada ayah tampannya.

Richard mendengarkan semua cerita putrinya dengan penuh perhatian dan mencatat beberapa hal penting mengenai calon istrinya ini.

Dia tidak tahu profesi utama gadis itu, tapi menilai cerita putrinya, sepertinya perempuan itu berhubungan dengan dunia gelap.

Hhhh…

Sepertinya dia memang harus menyelidiki latar belakang gadis itu sedalam-dalamnya jika ingin tahu siapa saja yang akan menjadi musuhnya.

"Selamat pagi, saya adalah ibunya Loreine."

Richard segera menoleh ke arah sumber suara disusul dengan Loreine. Mereka berdua sama-sama mengernyit melihat wajah pemilik suara barusan. Keduanya memiliki ekspresi yang sama persis membuat Ling Meng terpana.

Inikah ayah kandung Loreine? Sungguh tampan sekali?! Sekarang dia mengerti darimana Lori mewarisi wajah eropanya seperti boneka ini.

Ling Meng jadi tidak mengerti mengapa sahabatnya menyia-nyiakan pria tampan nan kaya ini?

"Tapi kau…"

Ling Meng langsung memotong kalimat Lori dengan pesan yang ingin disampaikan sahabatnya pada anak kecil ini.

Dalam sekejap, Lori mengatupkan mulutnya dan tidak bergerak. Tiba-tiba moodnya menjadi turun dan tidak lagi bersemengat. Dia bahkan tidak berani mengangkat wajahnya dan hanya menunduk sambil memandang tangannya yang memainkan bajunya dengan asal-asalan.

Perubahan sikap pada putrinya membuat Richard bingung setengah mati. Dia menjadi penasaran apa yang diucapkan wanita asing ini pada putrinya?

Richard tidak mengenali bahasa yang diucapkan wanita ini dan jelas sekali wanita ini bukan Qiao Anxia. Namun suara wanita ini sama persis dengan suara yang menelponnya kemarin.

Apakah itu berarti, Anxia sedang menghindarinya dan meminta bantuan wanita ini untuk datang menggantikan dirinya?

Jika dugaannya benar, maka wanita ini pasti adalah Meng Meng yang dibicarakan putrinya semalam.

Qiao Anxia, kau ingin bermain petak umpet denganku? Baiklah. Aku akan bermain denganmu.

avataravatar
Next chapter