webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY

Awas, Papa! Mama Mau Membunuhmu!!

Qiao Anxia seorang assassin dengan masa lalu kelam. Suatu hari berniat merebut suami dari musuhnya bebuyutannya. Kehilangan malam pertama hanya demi balas dendam namun...yang ia tiduri adalah saudara suami musuhnya?? Richard Calvin, pria yang terkenal sebagi hero bagi para korban ketidakadilan para penguasa. Apa jadinya ketika kedua orang bertolak belakang ini menikah hanya karena seorang anak jenius yang imut serta menyenangkan ingin menjodohkan mereka. Dan anak itu adalah hasil pembuahan mereka di malam yang panas itu! Yang satu merupakan HERO dan yang satu adalah ASSASSIN! Sang HERO berusaha merayu istrinya di tiap kesempatan sementara sang ASSASSIN ingin melarikan diri dan bila perlu… membunuh suaminya! *** Excerpt: “Ini sudah semuanya?” Richard tidak percaya wanita dihadapannya telah menyerahkan semua alat komunikasi serta senjata yang disembunyikan didalam pakaiannya. “…” Anxia tidak menjawab dan hanya menatap lurus ke mata pria yang kini secara legal menjadi suaminya. “Xia Xia, kita tidak akan berangkat sebelum kau menyerahkan semuanya.” Kedua tangan Anxia terkepal karena dia berharap setidaknya dia memiliki satu alat yang bisa digunakannya untuk memberi sinyal pada Ling Meng. Tapi tampaknya, Richard mengetahuinya dan mendesaknya untuk menyerahkannya. Dengan gerakan enggan namun mata masih dipenuhi dengan aura membunuh ke arah Richard, Anxia menyelipkan kedua tangannya ke belakang punggungnya masuk kedalam kaos hitamnya. Richard mendelik kaget sama sekali tidak menyangka istrinya akan melepas branya! Alat macam apa yang dipasang di bra wanita? List of Heir Series My Only Love: The Targeted Heiress (vol 1, completed) The Flame Queen And Her Sly Lover (vol 2-3, completed) The Ice Prince: Change Her Fate (vol 4-5, completed) Awas, Papa! Mama Mau Membunuhmu (ongoing) The Heir's Beloved Is Not A Human (coming soon)

VorstinStory · Urban
Not enough ratings
336 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY

Bag 106 Anxia Terbangun

Tanpa terasa Richard telah bermain bersama sepupunya hampir dua jam dan mereka masih berada di lantai tujuh puluh.

Sepertinya mereka tidak akan bisa menyelesaikan lantai seratus hari itu juga. Itulah pemikiran Richard karena dia melupakan kenyataan, saudara-saudara sepupunya yang di Amerika masih belum mengantuk karena jam masih menunjukkan pukul sepuluh malam, sementara dia sudah merasa mengantuk sekali karena jam sudah menunjukkan pukul empat pagi.

Anehnya, Richard sama sekali tidak mengantuk disaat dia mengalahkan puluhan monster unik yang ada dalam permainan ini. Dia malah semakin bersemangat untuk mengalahkan semua lawan yang muncul di layar monitornya.

Terkadang Richard mengeluh atau meledek saudaranya yang serangannya meleset. Pokoknya Richard berbicara dengan suara yang keras untuk memberi komen atau membalas ledekan para saudaranya.

Dia sudah melupakan bahwa dirinya berada di balkon kamar dan istri serta anaknya tidur didalam sana.