webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urban
Not enough ratings
981 Chs

Zhaoyang Yang Kejam, Sungguh Kejam

Editor: EndlessFantasy Translation

Aku cukup yakin bahwa kami memang sebenarnya sama-sama mengalami demam tetapi dengan kondisi yang berbeda.

Demam Huo Yunting pada pelampiasan nafsu seksualnya, sedangkan Lu merasa jantungnya berdetak kencang mengantisipasi invasi dari Huo Yunting yang bisa tiba-tiba saja muncul kembali. Dia memilih patuh memasuki kamar mandi hanya untuk memastikan Huo Yunting pergi setelahnya.

Kekhawatiran Lu tidak terjadi, dia selamat malam itu. Kabar baik untuknya.

Malam berlalu dengan damai saat ia menyatu dengan selimut sutranya. Esok paginya Lu menyikat giginya. Menatap bayangan wajahnya di cermin, dia melihat ada sesuatu yang salah. Rambutnya yang panjang dan mengenakan baju tidur bergaris-garis terlihat berantakan walaupun tidak beraktivitas dengan Hou Yunting tadi malam. Dia memang merasa lebih berenergi pagi itu namun batinnya merasa seperti terkuras meskipun tidurnya sangat nyenyak sepanjang malam.