webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urban
Not enough ratings
981 Chs

Kekerasan Rumah Tangga II

Editor: EndlessFantasy Translation

Setelah penantian yang begitu lama telah berakhir dalam waktu kurang dari satu jam. Kerumunan yang berada di sekitar panggung akhirnya membubarkan diri tetapi sebagian belum beranjak meninggalkan bar itu.

Lu Zhaoyang menunggu Lin Yazhi diatas kursinya untuk sementara waktu tetapi sosoknya belum terlihat.

Dia bisa mendengar suara Lin Yazhi bersama dengan band idola nya, tapi mengapa dia masih saja belum menampakkan batang hidungnya?

Lu Zhaoyang membereskan beberapa barangnya dan pergi menuju ke atas panggung tetapi sosok wanita itu masih saja belum terlihat.

Lu mulai merasa panik dan mulai bertanya-tanya. Mungkinkah Lin Yazhi telah pergi ke belakang panggung untuk meminta tanda tangan.

Lu Zhaoyang kemudian berjalan menuju ke belakang panggung. Ia melintasi sebuah koridor remang-remang dan sesekali ia berjalan melewati beberapa staf. Ketika dia mencapai sebuah pintu yang ditandai sebagai ruang ganti, dia mengetuk pintu tersebut.