webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urban
Not enough ratings
981 Chs

Kakak Ipar Laki-Laki yang Tampan II

Editor: EndlessFantasy Translation

"Xiao Bai, wanita yang kamu sukai..." Wen He menunjuk ke pintu apartemen di lantai empat dengan tatapan bingung.

Apakah dia salah orang?

Wen He ragu-ragu untuk sesaat sebelum akhirnya mengejar Lu Bai di belakangnya. Saat itu, Lu Bai membunyikan bel pintu di lantai tiga.

Lu Zhaoyang mendengar bel pintu. Dia mengintip dari balik celah pintu dan melihat bahwa itu adalah Lu Bai. Dia membuka pintu dan terkejut menemukan bahwa Lu Bai memegang kotak makanan di tangannya.

"Ini makanan…"

"Untukmu. Bagian atas adalah bubur beras, dan bagian bawah kotak makanan ini adalah sup jahe. Makanlah selagi masih hangat." Lu Bai menyerahkan kotak itu kepada Lu. "Aku baru saja membuatnya. Cobalah."

"Terima kasih." Lu Zhaoyang sedikit malu, tetapi anak itu sangat perhatian.

"Sama-sama. Cepat sembuh supaya kamu bisa menemaniku berbelanja nanti." Sepasang lesung pipi muncul di pipi Lu Bai, satu lesungan terlihat cukup dalam dan satunya lagi dangkal.