webnovel

Terbongkarnya HARUMA

7 tahun yang lalu, 8 juni 2013 pertempuran besar terjadi antara Cronites dan Pires yang sangat mengguncang beberapa negara di dunia, sang penguasa Pires yang menyatakan perang dengan umat manusia demi kebebasan golongan mereka di bumi. Umat manusia terpilih yang disebut Cronites menjadi harapan manusia dalam melawan Pires. Cronites adalah manusia terpilih yang memiliki kekuatan suprantural dalam membasmi Pires. Pertempuran besar antara Cronites dan Pires pun terjadi di berbagai belahan dunia pada waktu yang sama, perang yang mengancam kehidupan umat manusia. Perang tersebut dimenangkan Cronites yang merupakan kemenangan umat manusia, namun yang menjadi sorotan dunia adalah pertempuran di Bandung, Indonesia yang hanya memakan waktu 8 menit. Anehnya pertempuran tersebut hanya diselesaikan oleh seorang bocah yang identitasnya belum diketahui, hingga bocah tersebut di juluki HARUMA (Harapan Umat Manusia). Peristiwa awal dimulainya pertempuran ini dikenal dunia sebagai "Awal dan Akhir 8 juni".

Kamis, 28 Febuari 2020.

Bunyi bel sekolah yang menandakan istirahat kelas berbunyi keras, seorang remaja pemalas yang duduk di pojok belakang dekat jendela pun terbangun dengan mata yang masih setengah tertutup. Sambil menahan nafas, ia kembali memejamkan matanya dan

menyandarkan kepalanya diatas meja.

puukk!!!, suara buku yang terhempas di atas meja.

"hoooiii Akioooooo, sampai kapan kamu akan terus terlelap" ucap Keyla.

"kau ini selalu saja tertidur tiap kali pelajaran bu Isti, dasar kau ini tidak pernah

berubah sejak pertama masuk sekolah Akio"

Akio yang mendengar Keyla selalu mengabaikan 20 detik dahulu, karena Akio selalu suka dengan kalimat "pengumpulan nyawa sebelum bangkit". Keyla tahu kebiasaan Akio itu, karena itu Keyla terus berbicara walaupun Akio yang sudah terbangun namun masih dalam keadaan

tertidur.

"ini buku yang kemarin kubilang padamu Akio, tentang bocah misterius yang mengalahkan Pires, yasudah aku ke kantin dulu yah, ini bekal kalah taruhanku pemalas"

Akio dan Keyla selalu bertaruh setiap kali ada lomba basket antar sekolah, tapi bukan bertaruh uang melainkan makanan untuk yang memenangkan taruhan.

Keyla pun pergi dengan wajah suramnya meninggalkan Akio, setelah Keyla keluar pintu kelas, Akio pun mengangkat kepalanya dengan mata yang sayup, Akio mengambil

earphone di dalam tas hitam sekolahnya, Akio pun berdiri sembari mengambil bekal yang

diberikan Keyla lalu pergi ke atap sekolah tempat biasa Akio menghabiskan waktu

istirahatnya. Cuaca yang cerah dengan pemandangan langit biru yang menjadi ketenangan Akio adalah hal paling disukainya, namun suara orang-orang yang ada di sekitar sekolah mengganggu ketenangannya.

Sreeaakkk,, suara pintu terbuka.

Muncul lah perempuan berparas cantik bermata cokelat dan berambut panjang dengan botol minuman rasa jeruk ditangannya dari balik pintu yang berjalan mendekati pembatas pagar atap.

Akio yang melihatnya terpaku sementara, lalu memakai earphone yang ada ditangan kirinya dan memutar lagu Indie yang merupakan lagu favoritnya, sembari mendengarkan lagu yang Akio putar, ia membuka bekal makanan dari Keyla dan menyantapnya dengan perlahan. Saat lahapan kelima, tiba-tiba perempuan yang tadinya sedang memandang orang-orang disekitar sekolah dari atap tersebut mendekatinya langkah demi langkah.

"Haii, sedang apa kamu disini emmmm..."

"Akio Denta, panggil saja Akio" ujar Akio dengan mimik datar sambil melahap

makanannya.

"ohh Akio,, senang bertemu denganmu, namaku mishall dari kelas 11, boleh aku

bersantai di atap ini Akio, kupikir di atap sekolah ini tempat yang nyaman sekali dan kupikir tidak ada orang ternyata ada penunggunya huuuh, jadi izinkan aku menjadikan tempat ini tempat istirahatku juga yah Akio"

Akio yang merasa kaku dengan ucapan Mishall pun memilih untuk mengabaikannya,

Akio pun kembali melahap makanannya. Karena tidak ingin menambah gangguan di sekolah, karena baginya cukup Kayla saja yang menjadi momok penganggunya.

Mishall yang melihat respon Akio tersebut hanya tersenyum dan melambaikan

tangannya.

"sampai nanti Akio, kuharap kita bisa bertemu lagi nantinya"

Mishall pun pergi meninggalkan Akio sendiri, karena pikir Mishall itu hanya akan menganggunya yang ingin sendirian.

Setelah Akio menyelesaikan makanannya, Akio pun tersadar bahwa ia tidak membawa minum. Dengan nafas yang berat, Akio melirik botol minuman milik Mishall yang tertinggal di atas pagar atap. Dengan naluri manusia yang sedang tersendat makanan, Akio

pun berdiri dan berjalan menuju botol minuman tersebut. Tanpa pikir panjang Akio pun langsung meminumnya hingga tetes terakhir.

Sreeeaakkk,,, tiba-tiba suara pintu kembali terbuka, tak disangka ternyata Mishall

kembali, sontak saja membuat Akio terkejut yang baru saja menghabiskan minumannya yang tertinggal beberapa saat yang lalu. Dengan senyum malu Akio pun hanya bisa menatap cemas Mishall sembari melepas earphone putih yang menempel di telinganya.

"yooo Mishall, ada apa gerangan kamu kembali kesini hmmm.."

Tentu saja Mishall yang melihat ekspresi dan tingkah Akio tertawa, sesuai dugaan

Mishall ia pasti akan meminum minuman yang ia tinggalkan, karena ia melihat Akio tidak membawa minum.

"hei Akio, coba kamu lihat kertas yang kutempel di bawah botol minum itu"

Akio yang baru saja menghabiskan minuman miliknya hingga tetes akhir, menjadi

salah tingkah karena kembalinya Mishall yang tiba-tiba. Mendengar apa yang dikatakan Mishall, Akio pun langsung mebalik botol tersebut, benar saja ada kertas yang tertulis yang tertempel tersebut. 'Milik Mishall, jangan diminum! Kalau meminumnya, yah harus mendengarkan apa yang di inginkan pemilik. Tertanda Mishall'

"hoii Mishall kau..... huufftt, konyol sekali. Aku tahu kau sudah merencanakan ini, tapi tidakkah ini terlalu konyol "

"jangan kau sebut rencana dong Akio, itu terdengar kejam tauukkk. Jadi Akio,

karena kau sudah meminumnya akan kukatakan keinginanku padamu loohh A-K-I-O" ucap Mishall menggoda

Akio yang termakan jebakan Mishall hanya bisa pasrah dengan keinginan Mishall padanya, walaupun jebakan minuman terdengar konyol bagi Akio, tapi ia termakan

jebakannya lalu tertawa kecil karena berhasil membuatnya sedikit terhibur dengan kelakuan konyolnya.

"jadi apa yang kau inginkan dariku hmm Mishall ?"

" jadiiii,,, begini loh Akio, hmm sebenarnya aku ingin kau menjemput adikku di

bandara jam 11 nanti, heheh tolong yah Akio. Lagian kamu kan sekolah hanya untuk tidur dikelas, jadi karena image mu sudah terlanjur buruk, jadi kupikir tidak apa kalau kamu bolos sedikit"

"Haaaa? Haaaaaa??? tidakkkk, aku menolak! Bagamana mungkin aku menerimanya

hanya untuk sebotol minuman, setengah pula gak penuh. No no no, jangan remehkan siswa teladan sepertiku ini Mishall, berani-beraninya kau hmm"

Dengan ekspresi sedih, Mishall menundukkan kepalanya dengan penuh kesedihan ia

berbalik, lalu berjalan perlahan meninggalkan Akio. Walaupun ini hanya akal-akalan Mishall saja untuk meminta belas kasih dari Akio, karena Mishall tahu Akio pasti akan menerima keinginan nya dengan cara seperti ini. Perlahan mendekati pintu, Mishall mulai khawatir, saat membuka pintu Mishall menjadi semakin khawatir. Tiba-tiba...

"Baiklah,, Baiklah Mishall akan kulakukan kemauan anehmu itu. Jadi,, berhentilah membuatku seperti orang yang bersalah Dasar perempuan

licik"

Mishall yang mendengar ucapan dari Akio pun menjadi ceria kembali, dengan

senyum kebahagiaan karena tugas yang diberikan ibunya Mishall untuk menjemput adiknya, telah terselesaikan.

"tapi jawab pertnyaanku, mengapa harus aku? Tidakkah kita baru bertemu beberapa

menit yang lalu?"

"Karena aku percaya kamu Akio, bagimu kita baru bertemu beberapa menit yang lalu,

tapi bagiku kita sudah bertemu 7 tahun yang lalu Akio, tidak... maksudku HARUMA".