Bantuan Terlarang
Pertemuan yang menegangkan terjadi di pinggir jalan raya komplek borobudur malam itu. Rigma tidak bisa menurunkan kewaspadaannya sedikitpun ketika berhadapan dengan sosok bernama rio.
'Pria ini berbahaya…'
'Dia memang berbahaya… tapi dengan kekuatanmu yang sekarang… dia bukan masalah serius untukmu bocah…'
'Aku tahu… tapi… kelompok yang ada di belakangnya… bukan sesuatu yang bisa kita lawan tanpa persiapan…'
Rio tetap tersenyum dengan tenang ketika rigma menghunuskan pedangnya sambil mengeluarkan hawa membunuh yang mengerikan. Bila orang biasa merasakan permusuhan dari rigma, orang tersebut akan langsung pingsan atau terjatuh karena ketakutan. Namun sosok rio yang terbiasa dengan bahaya tentu menganggap hawa membunuh rigma sebagai pemandangan sehari-hari.
"Tolong tenangkan amarahmu tuan rigma… aku tidak ingin ada pertarungan…"
"Cih… langsung saja katakan tujuanmu…"
"Langsung pada intinya ya… kau persis seperti rumornya... "
Support your favorite authors and translators in webnovel.com