Setelah menatapnya dengan saksama, Arya mengulurkan tangannya, menyentuh wajah Karin yang lembut dan halus.
Karin tersenyum manis dan matanya melengkung menjadi dua bulan sabit yang indah seolah-olah dia siap menyambut bibir Arya di bibirnya.
Namun, Arya angkat bicara, "Aku tahu kamu mencoba menghibur aku, membantu aku merasa lebih baik. Sejujurnya, kamu terlalu khawatir. Aku telah berhasil melewati yang lebih buruk, ini bukan masalah besar sama sekali."
"Aku sebenarnya lega karena aku tidak berhubungan dengan Sanjaya. aku tidak perlu terlalu khawatir ketika aku harus melawan."
"Tapi, ditusuk oleh keluargamu dari belakang adalah hal yang paling tidak bisa diterima, bukan?"
Karin mengangguk pelan.
Mata mereka bertemu lagi. Suasana di antara keduanya berangsur-angsur menjadi ambivalen saat tatapan mereka menjadi panas dan menggoda. Karin mencondongkan tubuh lebih dekat ke Arya, mengerutkan bibirnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com