Wajah Arya menjadi gelap. "Aku tidak tertarik dengan anak-anak," katanya.
Afriana mendengus. "Aku tahu itu. Pria sepertimu tertarik pada wanita seperti Robin atau Nami. Apa yang baik tentang dia? Bentuk tubuhnya sangat aneh. Bahkan untuk berjalan saja sulit."
Arya tertegun sejenak.
Siapa Robin dan Nami?
Tapi itu tidak masalah.
"Ikut denganku. Kita berbicara di tempat lain," kata Arya.
Arya menarik Afriana ke sudut untuk bernegosiasi.
"Bu, apa yang dia lakukan? Apakah dia mencoba menculik seorang gadis muda?" Bunga berbisik pelan kepada Shinta.
Nyonya Shinta memandang sekelompok rekan kerja sebelum mengangguk. "Sepertinya Arya telah berkembang pesat selama periode aku tidak sadarkan diri," katanya.
***
"Masalahmu cukup serius. Ini bukan sesuatu yang bisa diperbaiki dalam waktu singkat. Itu sebabnya, pengobatan yang aku ingin lakukan bukanlah sesuatu yang dapat kamu putuskan. Aku perlu melihat orang tuamu," kata Arya kepada Afriana setelah merenung sejenak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com