''Mukhtar yang anak Ibu?'' tanya Zainab setelah beberapa saat terdiam.
''Hmm. Lucu, 'kan? Padahal kata Mursal, Aini sudah bekerja selama dua tahun lebih di pabrik Mukhtar, dengan nama aslinya. Mursal saja sudah sering datang ke sana untuk sekedar meninjau, kenapa tidak pernah melihat Aini?'' lanjut Fahira lagi, mengatakan pemikirannya yang memang aneh sejak dia bicara dengan Mursal di pagi itu.
''Mungkin saja pernah, tapi Aini tidak pernah muncul di hadapannya. Anggota Pabrik itu banyak Fahira, besar juga lokasinya. Wajar sih bagiku, apalagi Mursal orangnya kadang cuek, tidak pedulian. Makanya dia jauh dari yang namanya Aini.'' Dijah menimpali, dengan tatapannya yang kurang percaya.
''Atau mungkin, Aini sudah melihat Mursal dari awal, tapi dia yang bersembunyi? Bisa jadi, 'kan? Soalnya saya tahu, Aini sedikit sedih dan kehilangan saat Mursal berhenti menjadi gurunya. Dia pernah mengeluhkan hal itu pada saya.''
Support your favorite authors and translators in webnovel.com