webnovel

Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar

Reza Qiao tertawa: "Sedikit menderita seperti ini tidak apa, Ketua Jiang lah yang dengan teliti menjaga kawasannya, jika bertemu dengan orang jahat dan langsung memberikan petunjuk adalah kewajibanku. "

Steven Qiao memandangi Tina Jiang: "Benar, kamu adalah polisi yang baik."

Mendapatkan pujian dari Walikota Qiao, hati Tina Jiang langsung berbunga-bunga.

Mendengar walikota Qiao sedang memuji Tina Jiang, Kepala kepolisian ikut berkata: "Tina Jiang, Ketua gendut telah salah menggunakan wewenangnya dan harus dihukum, sekarang aku memutuskan untuk menghentikan tugasnya, dan kamu yang akan menjadi ketua tim yang baru."

Tina Jiang menjadi lebih senang: "Siap, terimakasih atas bimbingan bos."

Kepala kepolisian memandangi Steven Qiao: "Seharusnya kita semua harus berterima kasih atas bimbingan dari walikota Qiao."

Steven Qiao tertawa, setelah ini berjalan menuju Reza Qiao dan menepuk punggungnya, dan berkata dengan sangat pelan: "Maaf paman, aku sedikit terlambat, telah membuat anda terkejut."

Reza Qiao berkata: "Tidak apa, keponakanku ini datang tepat waktu."

Orang yang berada di samping hanya bisa melihat mereka membuka mulut, tanpa bisa mendengar apa yang sedang mereka katakan.

Setelah itu Steven Qiao menoleh dan berkata kepada kepala kepolisian: "Kalau begitu kita keliling lagi."

Kepala kepolisian langsung menganggukkan kepala, kemudian menyuruh Tina Jiang untuk mengantar Reza Qiao pulang.

Reza Qiao pun keluar dan menaiki mobil Tina Jiang.

"Selamat kak polisi cantik naik pangkat menjadi ketua tim." Kata Reza Qiao sambil bertawa.

"Terimakasih, terimakasih." Tina Jiang sangat bersemangat, "Aku tidak mengira, nasib baik ini datang begitu cepat."

"Sebenarnya kamu harus berterima kasih padaku."

"Kenapa seperti itu?"

"Jika malam ini aku tidak ditangkap si gendut, apakah kamu mempunyai kesempatan?"

Tina Jiang menganggukkan kepala, benar juga, jika tidak ada orang ini, mungkin malam ini tidak seberuntung ini.

"Baiklah, terimakasih setan."

"Jadi bagaimana berterimakasih padaku?"

"Kamu maunya bagaimana?" Tina Jiang mulai waspada.

"Jangan hanya berkata-kata, berikan sesuatu yang nyata."

"Bagaimana baru nyata?"

"Cium aku, bagaimana?"

"Aku lihat kamu ingin dipukul?"

"Jangan."

"Kalau begitu jangan berpikir yang aneh-aneh."

"Tapi aku sudah tidak bisa menahannya, siapa suruh kamu secantik ini."

"Bagaimanapun tetap harus ditahan." Tina Jiang sedikit senang, mendengar dia dipuji cantik oleh Reza Qiao.

"Aiih, kamu memang tidak mempunyai hati nurani." Reza Qiao menghela napas.

Tina Jiang tertawa, kemudian bertanya: "Kenapa si gendut ingin menangkapmu?"

"Karena aku telah memberikan bukti untuk kejahatan yang dilakukan Candra Huo."

"Kalau begitu, Si gendut dan Candra Huo bersekongkol, dia telah menerima keuntungan dari Candra Huo dan sekarang ingin membantu Candra Huo."

"Benar sekali, jadi kamu harus cepat-cepat bergerak, karena sepertinya Candra Huo sudah bisa merasakannya."

"Iya, tidak bisa ditunda lagi." Memikirkan masalah Candra Huo yang menculik Rini Liu, Tina Jiang sangat kesal hingga menggerakkan giginya.

Setelah mengantar Reza Qiao kembali ke tempatnya, saat turun dari mobil Reza Qiao membuka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi.

"Reza Qiao, apa yang ingin kamu katakan?" Suasana hati Tina Jiang malam ini sangatlah bagus.

"Aku.....aii, sudahlah, tidak perlu dikatakan." Reza Qiao menghela napasnya.

Tina Jiang sedikit penasaran: "Jika ada yang ingin dikatakan cepat katakan, jangan disimpan dalam hati."

"Kalau begitu aku katakan ya?"

"Iya."

Reza Qiao meletakkan tangannya di dadanya sendiri: "Kak polisi cantik, kamu benar-benar tidak ingin mengubah ini menjadi besar?"

Brengsek, datang lagi.

Tanpa berkata apa-apa, Tina Jiang langsung meninju Reza Qiao.

Reza Qiao mundur ke belakang, setelah itu melompat turun dari mobil.

"Aku lihat kamu memang benar-benar ingin dipukul." Tina Jiang membuka pintu mobil.

Reza Qiao langsung lari, dari kegelapan mendengar dia berkata: "Aku tidak bohong, aku benar-benar bisa membuatnya menjadi besar..."

Tina Jiang marah hingga menginjak-injak tanah di kakinya.

Kemudian, Tina Jiang menurunkan kepalanya melihat dadanya, sedikit kesal, meskipun dadanya tidak bisa dibandingkan dengan Rini Liu dan Milan, tapi dadanya juga tidak terlalu datar, setiap hari orang ini hanya membahas masalah ini, benar-benar membuatnya marah.

Tina Jiang kembali ke asramanya, dan Rini Liu sedang melihat laptop mencari data.

Tina Jiang memutuskan untuk tidak memberitahu Rini Liu tentang masalah Reza Qiao malam ini, untuk menghindari masalah yang berhubungan dengan Candra Huo.

"Rini, apakah besok malam kamu ada acara?" Tini Jiang duduk di atas sofa.

"Besok malam ada pertemuan rutin 4 perusahaan besar."

Untuk tetap mengkoordinasi keuntungan masing-masing, perusahaan Feng memprakasai pertemuan ruti 4 perusahaan besar Kota Qing, setiap beberapa waktu CEO dari 4 perusahaan besar akan berkumpul, berkomunikasi dan mengoordinasikan masalah yang berhubungan dengan bisnis, setiap perusahaan bergantian sebagai tuan rumah, dan tuan rumah besok malam ada Perusahaan Feng, acara tersebut diadakan di tempat Old nest kediaman keluarga Feng milik Hardy Feng,

Meskipun masalah internal 4 perusahaan besar tidak sedikit, tapi semua masih harus memperlihatkan hubungan dan suasana yang harmonis.

Untuk acara seperti ini, sebenarnya Rini Liu tidak terlalu tertarik, setiap kali rapat selalu ribut untuk berbagai keuntungan, tapi karena muka, dia tetap tidak boleh tidak datang.

"Ooo, kalau kamu ada urusan ya sudah." Tina Jiang berkata.

"Dari omonganmu, sepertinya kamu ada masalah." Rini Liu memandangi Tina Jiang.

Tina Jiang tertawa dan menganggukkan kepalanya.

"Apakah ada sesuatu yang menggembiarakan?" Rini Liu ikut tertawa, karena sangat jarang melihat Tina Jiang begitu bahagia.

"Sayang, aku telah menjadi ketua tim, malam ini baru diangkat."

"Wahh, selamat Tina, cepat sekali sudah naik pangkat." Rini Liu juga bahagia atas pencapaian Tina Jiang.

"Awalnya besok malam aku ingin mentraktirmu, tapi sayang sekali kamu sibuk."

"Lusa saja, aku yang traktir."

"Boleh." Tina Jiang menganggukkan kepala, kemudian berkata, "Besok malam pertemuan 4 perusahaan, apakah Candra Huo juga akan pergi?"

"Candra Huo adalah CEO perushaan Huo, dia pasti akan datang, kamu kenapa bertanya begitu?"

"Tidak ada, hanya bertanya saja." Tina Jiang sudah tahu harus berbuat apa.

"Sebenarnya aku tidak ingin pergi ke acara seperti ini, tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, tentu saja tidak bisa membuat mereka bilang kalau Perusahan Foursea sangat sombong kan? Aku sangat benci setiap kali bertemu, harus menghadapi tatapan menjijikkan dari Andi Feng dan Candra Huo, mengingatnya saja membuat aku tidak nafsu makan." Rini Liu mengerutkan keningnya.

"Jadi kamu tidak membenci mata Reza Qiao yang sedikit mesum itu?" Tina Jiang berkata.

"Benci, tapi aku tidak bisa menghindarinya, setiap hari aku harus menghadapinya, jadi sudah mati rasa." Rini Liu berkata dengan putus asa.

"Bajingan ini, jika mempunyai kesempatan aku akan memberinya pelajaran."

"Reza Qiao itu sangatlah licik, jika melakukan sesuatu pasti ingin untuk mengambil keuntungan saja, jika kamu ingin memberinya pelajaran harus berhati-hati, jangan sampai jatuh dalam jebakannya." Rini Liu memperingati Tina Jiang.

Tina Jiang berpikir ada benarnya juga, sama sekali belum pernah melihat orang ini mengalami kerugian, seperti kejadian malam ini, ternyata dia bisa membuat si gendut sampai terkencing-kencing, dan masuk dalam jebakannya.

"Rini, sebenarnya Reza Qiao ini berasal darimana?" Tina Jiang sedikit penasaran dengan Reza Qiao.

"Aku juga tidak tahu jelas, aku juga tidak pernah bertanya, dan tidak berminat untuk tahu."

"Nanti aku coba periksa."

"Untuk apa memeriksanya? Apakah kamu jatuh cinta dengannya?" Rini Liu tertawa.

"Sialan, candaan seperti apa ini, bahkan jika seluruh laki-laki di dunia ini mati, aku juga tidak akan jatuh cinta pada orang ini, setiap bertemu dengannya aku ingin memukulnya."

"Apakah karena dia terlalu mesum?"

"Iya, setiap kali orang ini bertemu denganku pasti membahas satu masalah, hal itu membuatku sangat kesal." Kata Tina Jiang dengan jengkel.

"Masalah apa?"

Tina Jiang tidak enak mengatakannya, dan hanya diam.

"Tidak apa, kita ini adalah sahabat dekat, untuk apa takut mengatakannya?"

Dengan canggung Tina Jiang berkata: "Orang ini bilang bisa...bisa membuat iniku...menjadi besar..."

"Membuat apa menjadi besar?" Rini Liu sangat penasaran.

"Itu."

"Apa itu?" Rini Liu masih tidak mengerti.

"Aiihh, kamu bodoh sekali." Tini Jiang menhela napas, dan kemudian berdiri sambil menekan dada Rini Liu, "Sudah tahu kan apa?"

"Aaa? Si setan mesum ini.....aihh, jangan menekan punyaku, geli..."

"Siapa suruh ini kamu begitu besar, aku tetap akan menekannya."

"Tina sialan, cepat berhenti, aaaa.....geli sekali....."

"Cepat katakan, kenapa inimu bisa sebesar ini?"

"Bagaimana aku bisa tahu.....sudah memang besar seperti itu....aaa...geli..."

Malam selanjutnya, Kediaman keluarga Feng.

Ukuran kediaman Feng sangatlah besar, gedung utama 3 tingkat yang memiliki gedung samping, dan sekitarnya penuh dengan pohon hijau yang besar dan tinggi, di depan pintunya terdapat halaman rumput yang besar dengan suasana lingkungan yang elegan.

Rini Liu dan Reza Qiao baru saja sampai, dan Willy Xu dan Winny Xu juga datang.

Malam ini Andy Feng mengenakan setelan jas berwarna putih dengan rambut yang mengkilap, dia ssedang berada di depan pintu rumah kediaman keluarga Feng untuk menyambut tamu dengan wajah yang penuh dengan senyuman.

Mata Andi Feng langsung bersinar ketika melihat Rini Liu, dengan cepat dia pergi menyambutnya.

"Rini, aku sudah menunggumu lama." Andi Feng menjulurkan tangan kanannya.

Reza Qiao langsung menerima jabatan tangan Andi Feng: "Halo, Direktur Feng, aku adalah Reza Qiao, asisten CEO perusahaan Foursea."

Melihat Reza Qiao, seketika raut wajah Andi Feng langsung berubah, brengsek, kenapa dia bisa datang?

Reza Qiao menatap Andi Feng sambil tersenyum, brengsek, aku masih belum mencarimu karena telah meracuni Rini Liu.

Andi Feng merasakan sakit yang kuat berasal dari tangannya, sehingga membuat dia meringis kesakitan.

"Asisten Qiao, silakan masuk."

Reza Qiao mengikuti Rini Liu dari belakang masuk kedalam kediaman keluarga Feng.

Saat ini, di sebuah ruangan yang remang-remang di lantai 2 kediaman Feng, saat ini Hardy Feng dan Dimas Cheng sedang duduk di depan layar cctv.

"Hardy, orang yang berada di belakang Rini Liu adalah Reza Qiao." Dimas Cheng menunjuk-nunjuk layar monitor. Hardy Feng terus memandangi layar, dan keningnya pun langsung mengerut.

"Paman Cheng, tubuh Reza Qiao ini kurus lemas, tidak terlihat tegap, bagaimana pun melihatnya tidak seperti orang yang bisa kungfu."

"Jika dilihat dari sikap dan tubuhnya memang tidak seperti orang yang hebat."

"Bagaimana mungkin dia adalah lawan Andi dan delapan tangan besi, sepertinya Andi pasti berbohong."

Dimas Cheng hanya diam berpikir.

Tidak lama kemudian Candra Huo juga memasuki aula kediaman Feng, raut wajah Candra Huo berubah ketika melihat Reza Qiao, kenapa orang ini bisa muncul di sini, bukannya dia sudah ditangkap oleh si gendut?

Candra Huo tidak berhenti bergumam dalam hati.

Reza Qiao berjalan menuju ke depan Candra Huo: "Aihh, Direktur Huo, selamat malam."

Candra Huo tidak berkata apa-apa untuk membalas sapaan Reza Qiao.

Reza Qiao berkata pada Rini Liu: "Rini, kamu liat, Direktur Huo memandang rendah asisten CEO ini."

Rini Liu tidak senang, jika memandang rendah asistenku, maka sama saja memandang rendah aku.

Tiba-tiba Winny Xu berjalan kesini: "Reza, kamu juga datang."

"Iya, Winny, aku datang bersama Rini untuk rapat." Reza Qiao memainkan alisnya pada Winny Xu.

Hardy Feng yang berada di ruang pemantauan melihat Winny Xu: "Anak ini sangatlah aktif, dia adik perempuan Willy Xu kan?"

"Benar, dia adalah wakil CEO perusahaan Young."

Hardy Feng menganggukkan kepala, kemudian mengubah pandangannya.

Di sini Andy Feng memanggil semua untuk pergi ke ruang rapat, sebuah meja besar berbentuk oval, 4 perusahaan besar duduk di dua sisi, yang duduk di sebelah Rini Liu adalah Reza Qiao, yang duduk di samping Willy Xu adalah Winny Xu, yang duduk di samping Andi Feng dan Candra Huo adalah masing-masing sekretaris cantik mereka.

Kemudian Andi Feng memimpin rapat.

"Selamat malam semua, selamat datang di kediaman Feng untuk rapat, pertemuan kita kali ini, adalah untuk menyelesaikan masalah yang muncul akhir-akhir ini, jadi silakan semua mengutarakan pendapat masing-masing." Andi Feng berkata dengan nada yang sangat sopan.

Candra Huo yang terlebih dulu bicara, sambil melihat Rini Liu: "Direktur Liu, untuk masalah tanah ini, sudah lama perusahaan Huo menginginkannya, dan aku juga sudah berkali-kali ingin bernegosiasi denganmu, tapi kamu terus-menerus tidak melepaskannya, ini sangat tidak selaras dengan point utama persahabatan dan persatuan 4 perusahaan besar, diharapkan untuk CEO Liu bisa kembali memikirkannya matang-matang. "