Rini Liu tertegun: "Tina, Reza Qiao, apa yang kalian lakukan?"
Tina Jiang membeku: "Rini, kamu kenal orang ini?"
"Dia sopir yang baru saja aku pekerjakan." Rini Liu tersenyum pahit.
"Bukan hanya sopir, tetapi juga asisten CEO, dan juga pacar." Reza Qiao mengoreksi dengan bangga.
Haahh? Tina Jiang membuka, dan matanya menatap Rini Liu dengan lebar: "Rini, apakah ini benar? Kamu punya pacar? Kenapa aku tidak tahu?"
Tina Jiang tidak akan bisa percaya bahwa Rini Liu bisa menyukai pria di depannya ini.
Rini Liu tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
Reza Qiao menekat: "Kakak polwan cantik, kamu tidak tahu banyak, kami bahkan baru saja saling melakukan ciuman pertama kami, dan kami juga ..."
"Reza Qiao, tutup mulutmu." Rini Liu menyela kata-kata Reza Qiao.
Reza Qiao tahu kalau Rini Liu khawatir dia akan berkata tentang malam itu, dan langsung berkata pada Tina Jiang dengan serius: "Dan aku baru saja menjalin hubungan dengan Rini, Rini sangat kaya, aku bisa bergantung padanya untuk menghidupiku seumur hidupku, mengapa aku harus bekerja sama dengan perampok itu?"
Rini Liu merasa lega.
Tina Jiang merasa masuk akal setelah mendengar ini, dan ketika melihat ada yang salah dengan Rini Liu, dia berkata kepada Reza Qiao: "Kamu pasti adalah pacar palsu."
"Tidak masalah apakah itu palsu atau asli, kamu hanya perlu tahu kalau aku bukan orang jahat. Apakah kamu sudah menginterogasi penjahat itu? Apakah dia mengenalku?"
Tina Jiang tidak bisa berkata-kata untuk sementara waktu, ini juga merupakan kasusnya, dan penjahat itu mengatakan kalau dia ada rekan.
Reza Qiao tertawa dengan bangga.
Rini Liu mengerti bahwa Tina Jiang curiga Reza Qiao adalah rekan pejahat.
Tina Jiang minum segelas air dan kemudian pergi.
Tepat setelah Tina Jiang pergi, Rini Liu, yang sangat marah, menyentuh gelas di atas meja dan melemparkannya ke arah Reza Qiao: "Reza Qiao, kamu bajingan, kamu merusak nama baikku ..."
Reza Qiao bergegas keluar, dan mendengar ada suara pecahan kaca di belakang ...
Pada jam 7 malam, Rini Liu dan Reza Qiao muncul di kediaman keluarga Xu.
Kediaman keluarga Xu terletak di tepi sungai di luar kota. Lingkungannya elegan dan dekorasinya mewah. Saat ini, banyak mobil mewah diparkir di depan rumah. BMW Rini Liu seharga 2 juta RMB (sekitar 4 milair rupiah) saja tampak sangat murah.
Reza Qiao memakai setelan formal, sepatu kulit, dan rambut yang rapi dan mengkilap, ia tampak sangat tampan.
Setelan ini dipilih oleh Rini Liu pada sore hari, dan harganya lebih dari 100 ribu RMB.
Melihat Reza Qiao saat ini, tidak tahu mengapa, Rini Liu seperti merasakan sesuatu di hatinya.
Tapi Rini Liu segera mengingatkan dirinya sendiri bahwa ini adalah pacar palsu, bajingan, dan tidak boleh menganggapnya serius.
Berjalan ke pintu rumah besar keluarga Xu, Reza Qiao mengulurkan lengan kanan: "Pegang."
Rini Liu ragu-ragu dan meraih lengan Reza Qiao.
Karena sudah tiba, sandiwara harus terus berjalan.
Reza Qiao membawa Rini Liu masuk ke dalam.
Banyak orang di aula, mereka semua berdandan sangat tampan dan cantik sekali.
Melihat Rini Liu dan Reza Qiao, Willy Xu langsung menyambut mereka.
Melihat Rini Liu memegang lengan Reza Qiao, Willy Xu langsung terlihat masam, ia mengenali Reza Qiao, ini adalah sopir yang mencium Rini Liu di depan balai kota kemarin.
Apakah pria ini benar-benar pacar Rini Liu? Willy Xu mengerutkan kening, tidak mungkin.
Dengan munculnya Rini Liu, para wanita di aula yang baru saja muncul seperti kehilangan pesona mereka.
Mata pria semua tertarik oleh Rini Liu, dan mereka terpesona.
Selain menatap Rini Liu dengan mata cemburu, para wanita terus menatap Reza Qiao.
"Wah, Rini Liu punya pacar."
"Wow, pria ini sangat tampan ..."
Reza Qiao dengan senang hati merangkul bahu Rini Liu dan melambai pada semua orang, "Selamat malam semuanya."
Willy Xu merasa sangat cemburu sekali, dan berkata dengan suara keras, "Biar aku perkenalkan, ini adalah CEO perusahaan Foursea, Rini Liu, dan pria ini adalah sopir Rini, dia hanya sopir biasa."
Willy Xu sengaja menekankan status Reza Qiao sebagai sopir biasa, dan semua orang terkejut.
Melihat ekspresi semua orang, Willy Xu tersenyum senang, Rini Liu merasa malu, tetapi Reza Qiao sangat tenang dan membalas: "Tadi dia memperkenalkannya tidak terlalu detail, jadi izinkan aku memperjelasnya, namaku adalah Reza Qiao, selain sopir, aku juga adalah asisten CEO, dan yang paling penting, aku adalah pacar Rini."
"Ternyata itu asisten CEO Liu, eksekutif perusahaan."
"Dia pasti punya kemampuan hebat, bisa menjadi asisten CEO dengan usia muda ini."
"Bisa jadi pacar CEO Liu, dia juga pasti putra kaya dari keluarga ternama ..."
Semua orang membicarakannya.
Willy Xu berkata kepada Rini Liu: "Rini, aku tahu kamu sengaja bertaruh denganku. Meskipun sopir itu mengatakan bahwa dia adalah pacarmu, aku yakin dia pasti pacar palsu."
Rini Liu tidak berbicara.
Reza Qiao sedikit tersenyum: "Tuan Xu, apa kamu masih tidak puas?"
"Ya."
"Kalau begitu aku akan memperlihatkanmu." Reza Qiao melingkarkan lengannya pada tubuh Rini, menundukkan kepalanya, mencium mulut kecil Rini Liu.
Ada seruan di aula, ada yang bersemangat, ada yang iri hati, dan ada yang merasa marah.
Rini Liu dipegang erat oleh Reza Qiao dan tidak bisa melepaskan diri. Setelah dicium selama 20 detik, ciuman itu dilepaskan.
Reza Qiao menyeka lipstik di mulutnya dan memandang semua orang dengan bangga: "Apa masih ada orang yang ragu?"
Wajah Willy Xu memerah, sopir itu berani mencium wanita impiannya di depan umum.
Rini Liu tidak menyangka Reza Qiao begitu berani dan tidak tahu malu, dia memukul Reza Qiao dengan ringan.
Rini Liu merasa sangat malu, tapi dia tidak ada cara lain, kebetulan sekali ini bisa membuat WIlly Xu berhenti mengejarnya.
Rini Liu merasa malu, dia beralasan pergi ke kamar mandi untuk pergi naik ke lantai 2.
"Waahh, luar biasa ..." Seorang gadis berpakaian kasual putih mendekat ke Reza QIao. Dua bundaran besar di depannya itu bergoyang-goyang dan membuatnya hampir pusing.