webnovel

Pertemuan tak terduga

Weekend pun tiba , Citra tadi malam nginap di apartemen Riani , karena hari ini Riani akan pindah ke rumah yang di berikan Adrian secara penuh sebab sudah sebulan lebih dan dia pun sudah cukup hafal jalan yang menjadi rute sehari harinya.

"Udah beres semua nih, nggak ada yang ketinggalan kan Rii" ucap Citra. "nggak ada Uda beres kok, lagian memang sebagian kan Uda disana" sahut Riani. "okee ayooo berangkat" lanjut Riani.

Perjalanan dari apartemen ke rumah itu hanya berjarak 15 menit menggunakan mobil dan Ariani pun masuk ke halaman rumah itu, rumah yang begitu megah dengan pagar yang tinggi. halaman nya tidak begitu luas namun cukup asri.

Ini pertama kalinya Citra ke rumah ini.

"yaa ampun Rii, rumah ini mewah banget" ucap Citra saat memasuki rumah itu. Ariani hanya menanggapi nya dengan senyuman.

Mereka pun mulai membereskan pakaian Ariani. jam menunjukkan pukul 11 Siang ketika mereka selesai beres beres.

Mereka pun melempar tubuh mereka ke sofa di ruang tengah , "ahhhh leganya beress juga dehh", ucap Riani. Hening sampai akhirnya Riani berbicara dengan hati hati "Cit,, mau nanya boleh nggak" sambil menoleh ke sahabat nya itu , "hmm, iya tanya aj" sahut Citra, "sebenarnya dari awal kita ketemu aku mau nanya tapi takut, dan akhir akhir ini kita jarang ketemu kan, sebenarnya kenapa kamu sekarang nggak berhijab"? tanya Riani akhirnya, Sempat hening "yaa kalau kamu nggak mau jawab nggak apa2 cit, aku nggak masalah kok, sebagai sahabat aku cuman pengen tau dan kamu bisa berbagi perasaan sama aku" lanjut Riani , "itu karena, watu kuliah aku sempat dijodohkan Rii, demi ibu ku , aku mengikuti nya termasuk pihak keluarga calon ku yang tidak menginginkan menantu ya berpenampilan kuno dan meminta ku melepas hijab, akhirnya aku melepas hijab ku Riii, tapi tak ku sangka 6 bulan menuju pernikahan dia selingkuh dan memutuskan ku, makanya hingga sekarang aku belum ingin menggunakan hijab ku lagi" jelas Citra dengan mata yang sendu, "cittt, maaf yaa jadi membuat mu sedih sekarang" ucap Riani smbil memeluk sahabatnya "heheh, aku mah sudah kuat sekarang, jadi jangan khawatir" sahut Citra dan mereka pun kembali tertawa, "yaahh Uda sekarang kita keluar aj yukk belanja" ucap Riani ,,"iya tapi kita mandi dulu gerah nih habis beres2" ucap Citra,

Oiaaa, sekedar info Citra kini tidak berhijab seperti saat SMA , dia melepas hijab nya ketika pindah kuliah ke Surabaya hingga sekarang dia belum berhijab kembali.

-----------------------------------_--------------------------

"Rii, kita mau masak apa buat makan malam" tanya citra , ya kini keduanya sedang berada di supermarket dekat tempat tinggal Riani. "aku terserah aj, kan kami kokinya hehee" sahut Riani, "aku kessebalah sana dulu yaa cit" lanjut Riani, "jangan laamaa ya" ucap Citra, sambil tetap melanjutkan kegiatan nya cari bahan makanan.

"ehhhh" ucap Citra yang kaget karena saat dia akan mengangkat sebuah daging bersamaan dengan seseorang "ehh maaf" ucap Pria "ledies firs" lanjut nya sambil tersenyum,, "gimana udah belum cit?" tiba tiba Riani muncul dan dia sedikit terkejut, "Pak Ferdinand disini ?" ucap Riani ketika melihat Ferdinand berdiri bersama Citra, "kalian saling kenal" sahut Citra, "Ferdinand, hanya Ferdinand, kita tidak sedang bekerja Ariani" ucap Ferdinand, sadar Ariani pun ingin segera pergi dari sana "kalau begitu" baru akan berpamitan orang yang dia khawatir kan pun muncul "udah nih, ayoo" ucap suara khas ya Adrian Suprapto, dugaan Ariani tidak salah dan yang dia takutkan terjadi Adrian bersama Ferdinand disini, seketika wajah Ariani berubah pucat dia takut kalau Adrian akan mengenali Citra. "ehh, iyaa hampir selesai bro" ucap Ferdinand, Citra yang berada ditengah tengah hanya bisa diam dan memandang kaku ke arah Adrian dia pun sama terkejutnya. "ohh ia ini teman kamu Ariani?" ucap Ferdinand menyadarkan citra dan Riani, "ehh iyaa, kenalin, nama nya, nama nya Anindia, Anin" ucap Riani dan dengan wajah kikuk Citra terpaksa mengulurkan tangan nya ke Ferdinand. "karena kita kebetulan bertemu disini bagaiman kalau kita makan siang bersama kan jarang jarang ada kesempatan seperti ini?" ucap Ferdinand dan membuat Ariani tambah kikuk sekilas dia melihat ekspresi diwajah Adrian seperti biasa dingin dan tak bisa dibaca,karena ariani diam tak disangka "bisa kan nona Anin" tanya Ferdinand ke Citra, "melihat wajah ganteng Ferdinand ya citra nggak akan masalah "iyaa tentu". Mereka pun berjalan kekasir untuk membayar belanjaan mereka, Citra dan Ferdinand berjalan didepan sambil mendorong troli belanjaan sambil tertawa kecil ntah apa yang diobrolkan namun mereka cepat sekali akrab. Sedangkan Riani dan Rian yang mengikuti mereka hanya diam dan saling bersikap dingin.