Jam menunjukkan pukul 5 Pagi waktu Singapura saat Ariani terbangun, dia bergegas menuju kamar mandi untuk.mandi dan seperti biasa melaksanakan shalat Subuh, jam menunjukkan pukul 05.45 ketika Ariani menyelesaikan nya. dia masih menggunakan baju santai dan rambut yang dia kuncir ke belakang. Ariani mengambil Hp nya berniat menelpon orang tua nya dan juga citra, namun saat bersamaan hp nya berdering,, 'Monster Es calling...' , Ariani pun menjawab nya "selamat pagi pak" ucap Ariani, "pagi" jawab Adrian suaranya berat :dia pasti baru bangun', pikir Ariani, "apa kau sudah bangun"? tanya Adrian , "emang ad orang tidur bisa jawab telpon" ucap Ariani acuh "ok, bersiaplah jam 7 keluar lah dari kamar mu sarapan terus kita akan melakukan pertemuan dengan Mr. Lim" jelas Adrian, "iya, pak Adrian" jawab Ariani.
-----------_-----------
Jam menunjukkan pukul 7 Pagi ketika Ariani sudah siap dan keluar dari kamarnya , ternyata Adrian sudah berdiri di depan pintu kamar nya. Ariani tersenyum dan menyapa nya biar bagaimanapun Adrian adalah boss nya saat ini dia harus profesional "Selamat Pagi pak" ucap Ariani ,, "pagi" jawab Adrian dan langsung berjalan dan diikuti oleh Ariani dari belakang mereka menuju lift untuk turun ke lobby hotel. di dalam lift hanya mereka ber-2 Adrian berdiri di depan dan Ariani belakang nya, "apa tidur .mu nyenyak"? tanya Adrian , "iya pak" jawab Ariani santai, "jangan takut seperti itu, aku belum menikah, dan kau tak akan di anggap selingkuhan ku oleh orang2" ucap Adrian dan menarik lengan Ariani agar sejajar dengannya. "maaf pak, menikah atau pun tidak bukan urusan saya, disini saya adalah Pengacara yang bekerja untuk bapak jadi saya dan bapak harus professional selama jam kerja" ucap Ariani hati-hati seraya menahan perasaan deg degan nya juga. "baiklah, selama jam kerja" jawab Adrian seraya tersenyum penuh arti." Pintu lift pun terbuka dan mereka segera keluar dan menuju ke restoran hotel untuk sarapan. Selama Sarapan Adrian sibuk dengan hp dan iPad nya sedangkan Ariani terus mempelajari semua dokumen yang di berikan oleh Adrian.
"Mr. Lim sudah menunggu kita , jika kau sudah selesai , kita akan segera berangkat" ucap Adrian "saya sudah selesai pak" ucap Ariani, "baik lah ayo jalan" ucap Adrian dan berdiri meninggalkan restoran diikuti oleh Ariani.
------_------_-----
Selama perjalanan menuju ke tempat pertemuan dengan Mr. Lim,, Ariani melihat ke Luar jendela ini pertama kali baginya, namun dia wanita yang terpelajar sehingga tak menampilkan kesan norak dia memperhatikan setiap jalan di negara itu dan bangunan bangunan nya. Sekitar 30 menit perjalanan mereka pun akhirnya tiba.
Saat memasuki ruangan ternyata Mr. Lim dan Sekretaris nya sudah tiba lebih dulu, Mr. Lim dan Adrian saling berjabat tangan dan saling menyapa mereka terlihat akrab , Adrian memang seorang pebisnis ulung, sikap nya terhadap kolega kolega nya memang dingin namun sesekali memperlihatkan kesan hangat , tegas , dan berkharisma, setelah selesai membicarakan bisnis dan kerja sama, mereka berbicara santai di luar bisnis , Ariani hanya berbicara saat mengenai bisnis tadi, kini saat pembahasan diluar pekerjaan Ariani memilih tak ikut berbicara, dan lebih sering menampilkan senyum, seperti saat Mr. Lim memuji dirinya "The lawyer who was very beautiful and intelligent, you had someone who has a taste was so perfect Mr. Adrian" ucap nya seraya melihat ke arah Ariani dan tersenyum , Ariani hanya tersenyum "yes,that her special" jawab Adrian seraya melihat ke arah Ariani penuh arti dan Ariani melirik nya penuh tanya, 'apa maksud nya kalimat itu'. "yes yes yes young people now are more spirit" sahut Mr.Lim dan tertawa bersama Adrian.
Akhirnya pertemuan itu pun selesai. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 1 Siang Waktu Singapura pantas saja Ariani merasa sangat lapar. Saat di dalam mobil Ariani mulai membuka pembicaraan "Pak sampai kapan kita akan berada di Singapura,?" tanya Ariani "belum tahu bisa seminggu atau lebih" ucap Adrian santai "whaatttt" pekik Ariani, itu kebiasaan Ariani dari dulu jika Adrian membuat nya kaget, namun dengan cepat Ariani menutup mulutnya seolah salah bicara dan berkata tidak sopan "maaf pak, saya hanya kaget, kenapa selama itu" ucap nya lagi hati hati, Adrian menoleh ke arah Ariani dengan wajah dingin nya dan tatapan yang tajam membuat Ariani kembali merasakannya gejolak di dalam dirinya. "apa kau yakin tidak pernah mengenal ku sebelum nya Nona Ariani Yusuf?" Ucap Adrian dingin ,dia sangat tahu bahwa setiap Ariani'nya' terkejut pasti dia akan berteriak seperti itu ,, 'degggggg' pertanyaan Adrian membuat seolah jantung Ariani berhenti, 'Tuhan apa yang harus aku katakan' , 'Ariani kau tak boleh lemah' , 'dia tak mengenali mu, jadi kamu tak boleh kalah' ,, "eheemm, kita pertama kali bertemu saat kejadian tabrakan itu kan, bapak sendiri tau itu" Ucap Ariani menghindari tatapan mata Adrian. Adrian hanya mengangguk "hhmmm, iyaa Seperti nya begitu" ucap Adrian sok mengalah , dia memalingkannya wajah nya dan tersenyum penuh arti. Dia tahu tidak akan mudah menang dari Ariani'nya karena ego dan harga diri Ariani sangat tak ternilai.
"excuse me sir,, where are we going Now sir?" ucap supir Adrian "towards the wine universe restaurant" ucap Adrian, "bisa kah kita mencari mesjid dulu, aku belum shalat Dzuhur , kalau tunggu kembali ke hotel takut nya waktunya habis" ucap Ariani ke Adrian, Adrian pun meangguk dan menatap Ariani seolah merasa tak salah jatuh cinta pada wanita di samping nya. "we can go to the nearest mosque here? ,," ucap Adrian kepada supir nya, "of course" sahut supir nya.