webnovel

Gelisah

Sudah 3 hari Ariani gelisah , dia tak mendapatkan kabar dari Adrian.

Ariani bahkan tak fokus untuk bekerja, untung yang menjadi asisten nya adalah Sasha pacar adik nya. Beberapa kali dia salah menandatangani berkas. Seperti saat ini.

"mba maaf, harus nya mba tanda tangan nya di atas bukan di sebelah kanan" tegur Sasha hati hati. "Maaf sha, tolong print ulang yaa" ucap Kirana merasa bersalah.

"mbaa,, ini sudah kesekian kali nya mba saya print dan bukan dokumen pertama, mbaa dari kemarin saya perhatikan mba nggak fokus, kalau mba kurang sehat mba istirahat aja di rumah," ucap Sasha yang khawatir melihat Ariani.

'Seperti nya yang di ucapkan Sasha benar, lebih baik dirinya pulang, daripada pada menagacau dikantor' batin nya.

"Kalau gitu saya pulang lebih awal ya Sha, jika ada urusan mendesak segera hubungi saya" ucap Ariani. "pasti mba,, tapi sebaiknya jangan pikirkan pekerjaan,, mba istirahat saja" balas Sasha.

Ariani pun pulang , karena dirinya memang tak fokus sama sekali.

"Ariani pulang maa" ucap nya lemas seraya berjalan terus kedalam kamar nya.

"Riani, kamu sakit nak" ucap mama nya yang menyusul Ariani kedalam kamar. "maa, udah 3 hari Adrian nggak ngbarin Ariani, Ariani marah, ariani kesal maa, tapi yang bikin Ariani marah karena Ariani khawatir dia kenapa2 maa" ucap Ariani mengeluarkan seluruh perasaan nya ke mama nya itu. "kamu Uda telpon dia langsung?" tanya mama nya. "udah maa, tapi nggak aktif nomornya, aku telpon ke A.S Global , katanya Adrian belum masuk kantor" jelas Ariani ke mama nya. "sayang Adrian kan lagi perjalanan bisnis seperti kata mu, kali aja dia masih rapat , sibuk, waktu Hongkong dan Indonesia berbeda sayang, jadi kamu sabar dulu yaa," nasehat mama nya untuk Kirana. dan dibalas anggukan oleh Kirana.

"ya udah kamu ganti baju yaa, terus makan siang , mama uda masak tadi" ucap mama nya seraya keluar kamar Ariani. "iyaa maa" .

Hingga malam tiba Ariani tak makan dan tetap mengurung diri nya di kamar memegang handphone nya erat.

'Monster Ice'

"kamu lagi apa sihh, kamu tau nggak, aku lagi marah besar sama kamu sekarang"

"sekarang juga telpon aku, kalau nggak aku bakalan marah banget sama kamu,,!!"

Ariani terus mengirimi chat ke Adrian dan chat itu tak terkirim apalagi di baca oleh Adrian, Ariani benar benar gelisah, marah, khawatir semua campur aduk. Disela kesedihan nya terlintas satu nama 'Ferdinand'

"astagaa , Ariani kenapa kamu lupa sama dia" . gumam Ariani seolah mendapat pencerahan. Dia pun membuka kontak di handphone nya dan menghubungi Ferdinand. Menunggu sedikit lama baru lah Panggilan nya di jawab.

"haloo Ferdinand, ini Ariani" ucap Ariani cepat.

"haloo, Ariani, apa kabar, " balas Ferdinand dari sebrang telpon

"apa kau sibuk?"

"tidak,, apa ada sesuatu?" tanya Ferdinand seolah bisa menebak tujuan Ariani menelpon nya.

"hmmm, apa kau bersama Adrian?" tanya Ariani hati hati. Ntah mengapa Ferdinand sedikit lama untuk menjawab nya.

"Hmm, tidak, dia masih berada di Hongkong" jelas Ferdinand. 'aku menanyakan apa kalian bersama, bukan dimana' batin Ariani.

"hmmm, baiklah, terima kasih ,maaf sudah mengganggu waktu mu" ucap Ariani

"tidak masalah, telpon lah kapan kau butuh teman" balas Ferdinand.

"okee aku tutup yaa, " ucap Ariani dia ingin menutup telponnya. namun Ferdinand berteriak dengan cepat

"tunggu Ariani, " ucap Ferdinand

"yaa ada apa" sahut nya

"kau jangan khawatir, dia pasti baik baik saja, dia akan segera menghubungi mu" ucap Ferdinand tiba-tiba. Ariani merasa bingung, dia ingin menanyakan maksud ucapan Ferdinand bertanya lebih banyak Namun Ferdinand langsung memutus telpon nya.

Ariani kembali menghubungi Ferdinand tapi handphone nya sibuk.

Dia kembali merasa putus asa. "Adrian dimana sih kamu, sedang apa sih kamu" ucap Ariani dengan nada kesal bercampur sedih.