Jam menunjukkan pukul 07.15 menit dan Riani sudah sangat siap untuk menuju A.S Global Company, Dia mengenakan Blazer Putih dan dalaman dengan warna senada dipadukan bawahan rok hitam pas di lutut, ditambah kan dengan tas berukuran sedang warna hitam dan sepatu heels yang hanya setinggi 2.5 cm berwarna senada dengan blazer nya.
-----------------_------------
Ariani pun tiba di kantor A.S Global pukul 07.58.
"Pagi mba" sapa Riani terhadap resepsionis "pagi" balas nya ramah "Saya Ariani Yusuf dari Firma Hukum XXX" ucap nya dengan sopan dan lembut, "ohh, iya mba, anda sudah di tunggu di ruang an C.E.O" ucap resepsionis "apakah saya bisa diantar ke ruangan beliau" pinta nya , "tentu saja, sebentar yaa mba" ucap resepsionis.tak lama seorang yang berpakaian rapi mendatangi Ariani dan mengantar nya ke ruangan itu, mereka menaiki lift dan Ruangan nya berada di lantai 7, tak sampai 5 menit mereka pun tiba didepan di ruangan itu , "ini ibu Ariani Yusuf," ucap pegawai yang mengantarkan Ariani ke seorang wanita yang mejanya berada tepat didepan ruangan itu ya tentu seorang sekretaris "ohh iya, ibu sudah di tunggu, mari" ucap sekretaris itu dengan lembut .
tookk, tokkk,
"Permisi Pak, Pengacara yang dari Firma Hukum XXX sudah datang pak," ucap sekretaris itu dengan nada yang sangat hati hati. Ariani merasa tak mendengar jawaban apapun padahal Dia tepat berada di balik pintu dan hanya tinggal selangkah untuk masuk, namun sekretaris itu pun keluar dan mempersilahkan nya masuk "silahkan Bu" Ariani pun masuk dan pintu itu di tutup dari Luar oleh sekretaris nya.
"Selamat Pagi Pak" ucap Ariani ketika masuk di dalam ruangan itu dan dia melihat pria yang sangat tinggi berdiri membelakangi nya sambil membolak balik sebuah berkas. saat mendengar salam dia pun membalikkan badannya dan mengucapkan "pagi". Sontak membuat nya kaget saat melihat siapa yang berada di depan nya "kaaa , kaamuu" ucap Arani pelan namun dengan nada yang kaget, Pria itu pun sebenarnya kaget namun dia dengan tenang berkata "silahkan duduk". "Jadi kamu pengacara yang dikirim oleh Firma Hukum XXX?" , ucap nya, "tunggu dulu apa kau C.E.O disini?" tanya Ariani untuk lebih meyakinkan . "baiklah biar aku perkenalkan diri ku secara resmi "Aku Adrian Suprapto C.E.O dari A.S Global Company" ucap nya dengan angkuh. Ariani diam dan sangat kaget 'astagaaaa ini tidak mungkin, ya Tuhan Takdir apa ini' gumam nya dalam hati. "ini tidak mungkin" ucap Ariani pelan, tapi tak disangka dia mendengar nya "apa yang tak mungkin, apa kau tak tahu A.S itu singkatan dari nama ku" ucap nya lagi ,"apa aku harus tau" balas Ariani "apa kau selama ini tinggal di desa terpencil sehingga tidak tau aku ini siapa" ucap nya dengan nada yang sangat angkuh, "apa kamu bilang" ucap Ariani tapi mengingat kedudukan nnya Ariani pun cepat menghentikan ucapan nya. "tapi kenapa kamu tidak bilang kemarin bahwa kamu adalah seorang Pengacara?" tanya Adrian, "apa aku harus memberitahu kesemua orang profesi ku" mendengar jawaban Ariani, Adrian pun mengangkat satu alis nya dan tersenyum tipis , dia Maklum dengan sifat wanita ini karena profesi nya dan mengingat ucapan Ferdinand kemarin. melihat Adrian diam sibuk membolak balik sebuah berkas, Ariani pun berbicara "hmmm, jadi bagaimana dengan kontrak yang sudah anda sepakati dengan Firma Hukum saya, jika anda kurang berkenan maka saya dengan senang hati untuk di ganti dan Firma Hukum saya pasti tidak akan keberatan" ucap Ariani. Adrian pun tersenyum tipis, "kenapa saya harus mengganti mu" ucap nya , "kita pernah bertemu dengan tidak sengaja, dan saya sudah membaca profil dan prestasi mu jadi tidak ada alasan bagi saya untuk mengganti mu kan" ucap Adrian. "saya akan merasa lebih nyaman bekerja sama dengan orang yang sudah kenal sebelumnya walau hanya lewat" lanjut nya lagi 'deegggg, hanya Lewat, jadi Adrian benar benar tidak mengenali nya', "jadi kamu bisa bekerja mulai besok" lanjut nya lagi. "baik lah, jika sudah tidak ada maka saya permisi sekarang," ucap Ariani dan hanya di balas anggukan oleh Adrian, saat berdiri dan akan melangkah tiba-tiba ,"tunggu, fasilitas rumah dan mobil akan segera disiapkan untuk mu , dan untuk sisa nya bisa kamu lihat besok" ucap nya sontak Ariani kaget, bukannya itu setelah 6 bulan ya, tapii "tapi bisa kah saya tidak menerima fasilitas rumah dan mobil " ucap Ariani tegas, "tidak bisa" ucap Adrian dengan nada yang lebih tegas, menggambarkan dia tidak suka di bantah, "baik lah, saya permisi" ucap Ariani dan meninggalkan ruangan Adrian.
-----------_-----------
Sepeninggal Ariani , Adrian membolak-balik balik berkas Ariani, "Ariani Yusuf, nama itu terdengar tidak asing" ucap nya, tapi Adrian mengabaikan nya., "ya sudahlah hanya nama depan yang sama" gumamnya lagi. Adrian benar benar tidak mengenali Ariani, ya benar yang di ucapkan Citra dan sudah hampir 9 Tahun dia tidak melihat Ariani jadi itu sangat wajar.
--------------------------------__------------------------------
Ariani menelpon Citra dan mengajak nya makan siang, Ariani pun di jemput Citra di depan gedung apartemen Ariani.
Mereka pun tiba di sebuah kafe yang tak jauh dari apartemen Riani.
"jadi gimana Rii,hari ini lancar?" ucap Citra membuka obrolan setelah mereka memesan makanan. "tahu nggak cit, ternyata perusahaan itu milik Adrian" ucap Riani dengan nada yang sangat lemas, Citra sebenarnya sudah tau namun dia berpura-pura kaget "eehmmmm, terusss kamu gimana?" tanya Citra, "sebenarnya kemarin siang aku sudah ketemu dia tanpa sengaja di jalan tapi dia tidak mengenali ku sama sekali" ucap Riani, dan kali ini citra sungguh kaget "haaaaaaaaaa, kok bisa kok kamu nggak cerita kemarin?" tanya Citra, Riani pun menceritakan kejadian kemarin siang ke Citra. dan Citra tau betul perasaan Riani, tapi Riani berusaha menyembunyikan nya. "hmmm, jadi sudah sejauh ini, apa rencana mu?" ucap Citra hati hati. "aku nggak mungkin mundur sekarang, lagian dia juga nggak kenal kan sama aku," jadi yaa aku hanya perlu bekerja profesional dan menjaga jarak dengannya,, iya kann," ucap ku dan mencoba menyemangati diri ku sendiri ,, "iyaa betul, seorang Ariani nggak akan pernah mundur dan ada aku yang akan selalu disamping mu sekarang yaa" ucap Citra menyematkan sahabatnya itu. mereka pun saling tersenyum.