webnovel

Time Skip

(Time Skip 9 Tahun)

Pagi telah tiba dan aku pun terbangun. Saat aku bangun aku memikirkan apa saja yang telah terjadi dalam hidup ini. 9 tahun aku telah ber transmigrasi ke dunia ini dan saat ini usia ku sudah menginjak 13 tahun.

Saat umur 8 tahun aku meminta orang tua ku agar aku di perbolehkan belajar martial arts. Awalnya mereka menolak karena aku yang masih muda tapi setelah berpikir bahwa belajar martial art akan dapat melindungi ku dimasa depan dan melihat keseriusan ku mereka mengizinkan.

Dengan advanced growth dan the end apa yang kupelajari sangatlah cepat sehingga hanya perlu beberapa hari untuk menguasainya. Hal ini mengejutkan orang tua ku dan guru yang mengajar akan mengerikannya bakat ku. Tetapi hal ini tidak banyak yang tau karena hal ini dirahasiakan oleh orang tua ku.

Martialarts yang saat ini ku kuasai adalah WTF Taekwondo,Full Contact (Kyokushin) Karate, Tai Chi, Taekkyeon. Saat ini hanya keempat martial arts yang ku kuasai tapi aku akan pastikan untuk belajar lebih banyak lagi.

Tidak hanya martial arts tapi aku juga latihan dengan semua senjata. Hal ini dikarenakan aku yang mempunyai banyak senjata dan ingin segera menguasai mereka.

Karen sudah bangun akupun bergegas mandi lalu berpakaian sesudahnya aku menuju ruang makan untuk sarapan.

Sesampainya di ruang makan aku melihat Ayah yang sudah duduk dan membaca koran. Tidak lama kemudian ibu datang membawa makanan untuk sarapan lalu duduk di samping ayah.

"Pagi, Ayah Ibu". Sapaku.

"Pagi Alex". jawab bersamaan Edward dan Rose

"Bagaimana Alex apakah kamu sudah siap hari pertama sekolah?". Tanya Edward.

"Siap ayah, aku sudah belajar sampai pelajaran Sekolah Menengah Atas jadi kurasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan". jawabku dengan santai.

"Hahaha..... itu bagus tapi jangan terlalu serius, santai saja kamu masih muda jangan terpaku dalam belajar". Saran Edward.

"Iya, ayah". jawabku

"Benar Perkataan ayah mu Alex kamu sebaiknya nanti tidak hanya belajar, carilah teman yang banyak agar tidak bosan, mengerti!". Suruh Rose.

"Baik, bu". Balasku dengan senyum.

Setelah sarapan aku dan ayah pun berangkat pergi ke keperluan masing masing, ayah bekerja dan aku sekolah. Saat ini aku akan memasuki sekolah menengah pertama. Karena sudah belajar sampai materi yang jauh aku pikir, aku tidak akan mengalami masalah daam belajar.

'Saat ini kurasa yang harus kulakuan adalah menyenangkan ibu dan dan mencari teman. Yah kurasa aku akan hal tersebut'. Pikirku

Sesampainya di sekolah akupun langsung mencari kelas yang akan aku tempai. Kelasnya tidak terlalu jauh yang mana itu hal yang bagus. Sampai d depan kelas aku pun membuka pintu dan seluruh mata tertuju padaku. Aku pun melihat mereka semua dan memperhatikan ekspresi mereka. Semua cewek yang melihatku mukanya langsung merah dan bagian cowok memasang muka yang aneh.

Akupun langsung duduk di tempat yang kosong dan tentu saja tempat spesial karakter protagonis di belakang dekat jendela. Setelah duduk aku pun diam menunggu guru sambil melihat ke arah luar jendela. Walaupun aku melihat keluar, aku masih bisa merasakan tatapan dari para murid lain dan bisik bisik dari cewek di kelas.

Setelah menunggu cukup lama. Guru memasuki kelas dan menyuruh kami untuk memperkenalkan diri kami masing masing secara berurutan. Tak lama kemudian giliranku pun datang dan aku brdiri.

"Perkenalkan nama saya Alexander Ezekiel. Umur 13 Tahun. Hobi membaca, mendengarkan musik, dan berlatih martial arts. cita cita menjadi yang terkuat di dunia". Kata ku memperkenalkan diri.

Saat aku mau duduk tiba tiba terdengar tawaan dari salah satu siswa.

"hahaha....yang terkuat katamu. Apa kamu anak kecil, lalu apa yang akan kamu lakukan menantang seluruh martial artists untuk membuktikan bahwa kamu yang terkuat hahaha...". Siswa itu tertawa.

Akupun yang melihat itupun geram dan dan mendatanginya lalu melihat ke matanya.

"Hey, monyet. Berani sekali kau menertawakanku, asal kau tau aku akan menjadi yang terkuat bukan dalam fisik ku saja tapi aku akan mendominasi semuanya. aku akan menguasai semua bahkan membuat orang paling berpengaruh tunduk padaku, mengerti?". Kataku dengan tegas sambil melihat kearah matanya dan mengeluarkan karisma milikku.

Siswa itu pun hanya bisa diam menggangguk, begitu juga seluruh kelas. Setelah itu aku pun kembali ke tempat duduk ku dan melihat ke arah luar jendela.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.