Sudah tiga hari, Reva berada di rumah Agam. Pria itu bahkan tak merasa risih. Agam selalu tidur di ruang tamu dan tak mau satu kamar lagi dengannya.
Agam sangat menghargai Reva. Bahkan, berpikiran untuk menyentuhnya saja tak ada seperti itu. Berbeda sekali dengan Joseph. Pria itu penuh dengan hawa nafsu. Mungkin memang benar, bahwa Reva sudah menyukai Agam.
"Aku pergi berangkat kerja dulu, ya. Kau baik-baik di rumah," ujar Agam.
"Iya, Gam. Hati-hati di jalan."
Layaknya sepasang kekasih, Agam dan Reva saling berpandangan dan tersenyum. Benih-benih cinta sudah mulai bersemi di dalam hati mereka.
Reva terus menatap kepergian Agam, sampai pria itu tak terlihat lagi. Setelah itu, ia pun segera masuk ke dalam. Beberapa hari berada di sini, Reva sengaja mematikan ponselnya agar Joseph tak bisa menghubunginya sama sekali. Dan, berada di rumah Agam membuatnya merasa tenang, walau rumah ini terlihat sederhana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com