Dengan wajah yang agak kusut akibat menangis tadi, Alisa turun dari mobil dengan tak bersemangat sama sekali. Saga yang melihat kondisi sang istri, langsung memeluk Alisa dan menuntunnya menuju kamar.
Pria itu berusaha untuk menghiburnya. Namun, bagi Alisa percuma saja. Rasa kecewanya sudah menjalar dalam hati. Orang tua Saga sama sekali tak bereaksi apa-apa, kecuali hanya diam saja. Melihat itu, hati Alisa seolah hancur.
Saga sungguh tak tega melihat sang istri begini. Apa yang harus ia lakukan sekarang?
Alisa berjalan dengan pandangan kosong, sama seperti harapannya saat ini untuk mendapatkan restu dari mereka. Namun, tak akan pernah ia dapatkan.
"Sayang?"
Alisa bahkan tak menyahut ucapan sang suami. Sekarang, rasa kecewanya masih mendominasi. Tak tahu lagi, harus berbuat apa sekarang. Wanita berkulit putih itu hanya diam saja.
"Jangan seperti ini, sayang. Pikirkan kesehatanmu sendiri dan kondisi bayi kita di dalam sana. Jangan memikirkan yang lain."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com