webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasy
Not enough ratings
402 Chs

Bab 338 - Incaran Para Bangsawan

Meskipun tidak ada yang diizinkan mendekati kamar Arman, orang-orang yang tersisa di mansion bisa mendengar erangan penuh semangat menggema melalui aula. Ini membuat mereka yang menjaga rumah merasa sedikit tidak nyaman sehingga mereka keluar dan menjaga bagian luar rumah itu sebagai gantinya.

-------

Sudah beberapa hari sejak akhir pertempuran pengepungan dan tidak ada respons lain dari Ibu Kota Kerajaan Romessa. Namun, bahkan selama masa menunggu badai datang, kehidupan warga normal terus berlanjut. Selama waktu ini Ridho sedang membantu di sekitar kota. Dia meninggalkan Ade dan Nisa kembali di asrama karena dia ingin sendirian untuk hari ini. Kira dan gadis-gadis lain juga melakukan hal mereka. Saat ia berjalan di jalanan, hampir semua orang menyambutnya. Karena pada titik ini, sebagian besar orang tahu siapa dia dan cukup senang melihatnya.