webnovel

Arla (Awal Akhir Hidup Sekolahku)

Alurku yang aku rangkai dengan takdirku, perlahan apapun yang berhasil tetap menjadi akhir, dan dari semua itu aku mengerti. Mau apapun Akhirnya, akhir adalah sesuatu yang membuat hidup ini berharga.

Dandi_Terbang05 · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

Permulaan Hari Terburuk (1)

Aku bangun hari ini dibangunkan oleh suara alarm yang menenangkan. pagi yang kubenci datang hari ini, dengan seorang perempuan yang akan datang beberapa detik lagi.

"Kakak!"

Dia Kakakku dan dia memanggilku Kakak dia selalu memanggilku seperti itu sejak kecelakaan di umur 9 tahun saat pariwisata sekolah.

Ini hari pertama masuk sekolah menengahku, dengan wajah yang benar-benar malas aku berniat untuk mandi setelah kakak ku yang memanggilku kakak membangunkanku di pagi hari yang menurut beberapa ekstrovert mungkin hari yang indah.

"Ayo bangun! Seperti janji aku sudah membangunkan mu loh. Kalo begitu aku mau tidur." katanya dengan menyodorkan kepala yang aku usap setelah itu.

Namanya Riria Alana, dia kakak ku mempunyai penyakit pertumbuhan otaknya akan terus terhenti di umur 10 tahun anak-anak, yah aku sedikit khawatir tentang itu tapi seperti yang dilihat dia masih bisa mengurus dirinya, umurnya sekarang sekitar 19 tahun.

"Ayo berangkat!" kataku datar dihadapannya.

"Oh, iya! Ayo semangat kakak! Kau pasti bisa, aku tidur dulu hoaaaam." Kakakku yang mengantuk tiba-tiba tidur dikasurku.

Entah kenapa minggu ini ia selalu tidur dikasurku ketika aku bangun, bahkan aku berpikir apakah dia mencintaiku? Tapi itu tidak mungkin, dia memang cantik tapi dia tetap kakak ku.

Setelah aku memindahkan kakak kekamarnya yang gelap dengan komputer menyala di samping kasurnya, aku pun menggendong nya dan menidurkan dia disana.

Dikamar mandi aku menatap kaca, wajah datarku yang selalu setia ini dan rambutku yang terumbai kebawah hampir menutupi kaca mataku. Kadang aku termenung disini selama beberapa menit untuk memikirkan kemungkinan tertinggi apa yang akan terjadi hari ini.

Hari ini pembukaan kesekolah ke SMA Biru. Indonesia yang sekarang adalah negara yang toleransinya sangat tinggi, perbedaan agama yang benar-benar seimbang di kotaku ini, yah walaupun 60% nya masih agama islam, dan 40% nya adalah agama lainya seperti yang kau tau.

Sekolah SMA yang akan ku masuki ini adalah sekolah yang menjunjung tinggi kebebasan dalam hidup, salah satunya beragama, sekolah dengan pemikiran terbuka dan hal-hal rasis dan menghina akan mendapatkan hukuman yang sangat berat, ini benar-benar sekolah sempurna untukku.

Sekolah menengah pertama yang pernah belajar disana selama tiga tahun, adalah sekolah keagamaan atau yang sering disebut pesantren. Sekolah dengan kegiatan keagamaan yang dilakukan setiap hari, tapi disekolah SMA yang akan kumasuki ini juga banyak tempat ibadah yang dipisahkan tempatnya oleh sekolah, ya untukku itu mushala yang ada disamping ruang klub setelah aku survey tempat itu sebelum aku memilih sekolah yang akan kumasuki.

**

Yah aku lupa bilang namaku Arla, Ananda Arla rahman, ekspresi ku selalu datar tanpa tersenyum. Entah kenapa aku selalu seperti ini, sejak lulus dari pesantren selama 3 tahun dan bahkan dari kecil aku sering dipanggil Ardatar, nama yang unik bukan? Tapi aku lebih suka dipanggil Arla, nama pemberian ibuku.

Berangkat sekolah setelah pakaian lengkap adalah hal yang biasa, sangat biasa bagi semua orang. Menggunakan angkot Aku pergi ke sekolah dari rumahku yang jaraknya mungkin sekitar 300 meter. Seperti biasa angkot ini hanya berisi 6 orang yang selalu ada pada jam 6 pagi dan mungkin lebih pada jam lainnya.

Padahal hari ini masih pagi tapi entah kenapa seperti membakar kulitku yang jarang keluar rumah, setelah sampai didepan sekolah aku berpikir bagaimana jika aku pulang lagi tapi akibatnya sangat besar untukku. sekolah ini di depan sangat ramai penjual makanan di samping pagar dan banyak lainnya setelah aku sampai di halaman sekolah ini. Karena matahari yang terus menyinari kepalaku lebih baik Aku berteduh di dekat kantin yang di dalamnya ada sebuah warung yang bertuliskan "sederhana" bisa dibilang aku ini suka sesuatu yang sederhana kalau bisa palin