webnovel

Mencemaskan Arkala

"Fyuh .... "

Arsena membuang napas pelan, satu menit setelah berdiri di depan pintu kelas. Gadis dengan tas punggung berwarna hijau daun itu perlahan melangkah. Menatap seluruh isi ruangan tempat dia belajar dengan niat mencari keberadaan Arkala.

Arloji di tangan kanannya membuat Arsena menunduk. Sudah hampir jam tujuh, namun dia tidak melihat lelaki yang sejak semalam selalu mengganggu pikirannya.

Ya. Arsena masih merasa bersalah atas kejadian semalam. Di mana dia seperti menguak kembali luka serta rasa kehilangan yang Arkala pendam selama ini.

"Sen, lo kenapa?" Aileen adalah orang pertama yang menyadari perbedaan raut wajah Arsena. Bagaimana tidak, mereka adalah teman satu meja.

"Nggak papa. Gue kepagian nggak, sih?"

Sedikit aneh. Aileen sampai mengerutkan dahi mendengar ucapan Arsena. Hari ini memang mendung, namun dia bisa melihat arloji cantik yang melingkar di tangan kanan sang teman.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com