webnovel

Curahan Isi Hati Yang Lama Terpendam

Hari berjalan dengan cepat. Setelah mencuci pakaian milik Arkala, Arsena kembali menuruni anak tangga untuk makan malam.

Kali ini pihak sekolah memberi nasi kotak untuk semua siswa. Mereka diberi makan tiga kali sehari, agar stamina tetap terjaga.

"Sen, di sini!"

Gadis itu buru-buru menghampiri Aileen dan dua teman lainnya. Mereka tengah mengantre makanan seperti siwa yang lain.

"Kok lama banget, Sen? Lo pasti capek, ya?" tanya Bella, memperhatikan wajah lelah Arsena.

"Pasti capek, lah. Orang nyucinya pake tangan," sahut Jessika. "Gue juga kalau nyuci pake tangan kayaknya bakal langsung pingsan, deh."

Arsena terkekeh pelan. "Bukan karena capek, sih. Gue laper banget. Kok antreannya panjang banget, ya?" Kedua kaki Arsena berjinjit, sembari keluar dari barisan. Memastikan seberapa lama lagi mereka harus berdiri.

"Sabar kali, Sen. Namanya juga makan sama-sama." Aileen memeluk Arsena dari belakang, sembari meletakkan kedua tangan di perut sang teman.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com