webnovel

Alat Balas Dendam

"Kinan, kamu masih marah?"

Sembari merapikan barang-barangnya Kinan menggeleng. "Kalaupun aku marah, Kak Al juga nggak akan bujukin aku, kan?"

Alvaro mendesah dan mengusap tengkuknya. Tentu saja dia akan membujuk, tapi tidak sekarang dan di ruang rapat.

Pasalnya, masih ada Tasya dan pengurus inti Osis yang lainnya.

"Kinan, aku mau beresin dulu berkas-berkas, ya. Nanti kita pulang bareng. Kamu tunggu di depan. Oke?"

Gadis itu tidak menghiraukan ucapan Alvaro sedikitpun. Dia memilih untuk pergi setelah berpamitan kepada pengurus Osis yang lainnya.

"Gue harus nunggu, ya? Ya udah, deh. Daripada Kak Al marah." Kinan duduk di depan ruang rapat. Sekolah mulai sepi, karena bel pulang sudah berbunyi dua jam yang lalu.

Mempunyai kekasih seorang ketua Osis memang tidak mudah. Kinan tahu itu. Tapi yang membuat dia kesal, kenapa Alvaro selalu dekat dan bersikap manis kepada Tasya? Ya, dia tahu kalau Tasya hanya seorang sekretaris. Tapi ... tetap saja Kinan cemburu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com