webnovel

Are You Straight Or Not?

21+ Alasan Marcus jarang pulang ke rumah sangat sederhana, yaitu dia seorang yang pembohong. Ketika tekanan hidup yang mengharuskan dia untuk menikahi kekasih masa kecilnya, hal itu menjadi terlalu sangat rumit baginya. Dia mengatakan kepada keluarganya bahwa dia adalah seorang gay dan Marcus kemudian melarikan diri ke luar kota. Lima tahun kemudian, setelah pertemuan dalam keadaan mabuk, Marcus mendapati dirinya diundang ke sebuah pernikahan gay. Dan Marcus harus membawa pacarnya, sedangkan pacarnya tidak ada karena dia mengaku straight. Setidaknya, marcus berpikiran demikian. Bertemu dengan pria yang dia suap untuk menjadi pacarnya di akhir pekan membuat Marcus mempertanyakan segala hal mengenai dirinya sendiri. * * * Ketika kakak David memintanya untuk berpura-pura menjadi pacar seorang pria straight, respon otomatis David adalah mengatakan kata tidak. Itu karena orang-orang tidak percaya ketika seseorang memberitahu mereka bahwa David adalah gay. Tapi Marcus punya sesuatu yang David butuhkan. Setelah cedera yang membuat David kehilangan karir bisbolnya, dia mencoba untuk meninggalkan hari-hari bermain dan fokus untuk menjadi agen olahraga terbaik yang dia bisa. Empat puluh delapan jam dengan sahabat saudara perempuan David sebagai imbalan pertemuan dengan klien yang mungkin bisa dia melakukan hal ini. David hanya berharap dia tidak begitu seksi. Atau Marcus tidak melakukan sebuah ciuman seperti yang dia maksudkan. David pun terkejut, "Tapi tunggu... mengapa pria straight menciumku?" Bagaimana kisah Marcus dan David? Jangan lewatkan setiap Bab nya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
263 Chs

BAB 58

Tanganku gemetar, jadi aku mencengkeram sandaran lenganku. Cologne Nuh yang maskulin dan berbau mahal menyelimutiku . Ini tidak seperti hubungan yang pernah Aku alami. Cara tangannya bergerak di atasku, cara dia menatapku dengan mata bodoh yang secara tidak wajar berwarna aqua. Meskipun ini tentang turun, tidak ada terburu-buru saat tangannya masuk ke bawah bajuku dan di atas perut dan dadaku yang keras. Dia bahkan belum menyentuh penisku, tapi aku siap untuk datang.

Mulutnya menganga. Dia tahu apa yang dia lakukan padaku.

"Apakah kamu selalu menyiksa ini?" Aku bertanya.

Senyumnya melebar. "Menurutmu ini menyiksa?" Dia mencubit puting Aku, dan pin dan jarum meletus di tubuh Aku. "Aku bisa melakukan penyiksaan."

"Mau ikut," keluhku.

"Ini bukan salah satu hubungan murahanmu. Aku akan menunjukkan kepada Kamu bahwa seks lebih dari sekadar BJ cepat di klub malam."