webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 5: Back to the Water

"Apa kamu masih melihatnya?"

"Kurasa tidak Yang Mulia, sejauh mata memandang memang terdapat beberapa ikan besar, tapi tak ada yang sampai segila itu."

"Bagus, kita bisa bersiap sekarang."

Bersama dengan hilangnya sang hiu buat raksasa dari mata kedua Pelukis, yang perlu kuingatkan, amat tajam dan jelas bahkan di saat cahaya tak lagi tampak di Lautan dalam, Gumara turut menaikkan tas-tas perbekalannya ke atas dan sisi-sisi punggung Neosimor.

"Hmm…"

"Ada apa Yang Mulia?"

Setelah selesai menaruh barang-barang itu Gumara mendadak termenung memandangi sisi-sisi Taman Surga ini.

"Menurutmu apa kita bisa dorong saja Neo ke samping? Rasanya lebih mudah dari pada membawa dia berenang ke ujung."

Sebenarnya sama sulitnya, hanya saja pemuda itu entah sedang ingin bereksperimen saat ini.

"Tidakkah itu berbahaya? Aku tahu di bawah kita air, tapi Neo kan makhluk yang besar dan berat."