webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs

Chapter 2: First Lesson pt. 1

Oleh: Manggala Kaukseya

Setelah Kak Amartya selesai dengan penyambutannya updara pembukaan resmi dibubarkan. Setiap anggota baru kemudian diserahkan kepada pengajar mereka masing-masing sesuai dengan suku mereka. Aku tentunya mengurusi orang-orang Api.

"Selamat semuanya." Sapaku pada tiap Waraney gelombang baru.

"Selamat pagi, Kak!" Jawab mereka.

"Kita gak perlu kenalan kan ya, udah berapa tahun kita sekolah bareng."

"Hehe kenalan dong kak, kan biar lebih akrab."

"Bener tuh kak, tak kenal maka tak sayang~"

Tentu saja mereka menggodaku, meski kedisiplinan yang tinggi di Papendangan dan latar belakang militer kami semua. Para Waraney memperlakukan Waraney lainnya layaknya saudara, kami sangat dekat antara satu sama lain.

"Yaudah, dengerin baik-baik ya, gak akan kuulangi lagi."

"Oke kak~"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com