webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 11: Magicians of Blood

Gerbang pun terbuka, dan kedua pelukis berenang masuk bersama Neosimer yang ditunggangi mereka.

"Woah…"

Hal pertama yang mereka lihat ialah bangunan besar lagi tinggi, yang merupakan istana raksasa tempat Ratu Duyung Utara menyinggahkan dirinya.

Seisi tempat ini merupakan kanvas monokrom yang berwarnakan kebiruan, sementara ratusan warna menjadi pernak-perning yang menghiasi tiap ukiran yang hadir terlukis di atasnya.

Corak-corak layaknya not-not musik, kerang dan mutiara tergambar di mana-mana. Tempat ini benar-benar penuh dengan detail dan kian ramai untuk di pandang.

Rumah-rumah ara peri tertata di mana-mana, saling bertumpukkan namun tersusun bagaikan ornamen yang dipenuhi citara rasa seni.

Sungguh pesona yang luar biasa, benar-benar tempat yang penuh akan keajaiban…

Atau setidaknya, itu lah yang ingin aku ucapkan.

"Ah~ Ah~ AH!"

Desahan wanita bergema di segala arah, suara-suara Painima yang menikmati diri mereka mengerumuni tempat ini bagaikan pasar raya di pagi hari.