tidak terlalu jauh hanya 30 menit,
sudah sampai,kami berjalan berdua menyusuri jalanan kecil,bergandengan tangan,sesekali apih menatapku,sambil terus berusaha tersenyum, sawah membentang subur,bagai hamparan permadani berwarna hijau tua,tapi warna hijau itu hanya memberikan kami sedikit hembusan angin,
karna matahari siang itu tidak mau berkompromi,
begitu terik, hingga aku tak mampu merasakan udara segar,tapi dalam gersangku temukan kenyamanan dan cinta,
kasih sayang seorang ayah yang rela punggung nya jadikan tameng untuk melindungi ku dari terik nya matahari siang.
tangan nya rela menyingkir kan kerikil kecil demi untuk menyelamatkan ku dari goresan,yang membuatku luka,
mengusap wajah ku yang berdebu,
membetulkan krudung ku yang sudah tidak beraturan....
apih sebegitunya kamu padaku,...
Dari jarak beberapa meter apih menunjuk rumah di antara pematang sawah yang rimbun,
"itu rumah guru apih...."ucapnya padaku,
rumah yang sangat sederhana namun asri dan bersih,
aku tidak menjawab hanya menganggukkan kepalaku,
apih mempercepat langkah nya dan dia membungkukan badanya didepan seorang laki laki sepuh yang masih gagah, badannya tinggi,dagu nya di penuhi jenggot rambutnya sepunggung,dia menggunakan peci berwarna hijau tua,wajah nya sangat bersih,dan berwibawa,namun sepertinya dia baru pulang dari sawah, apih mencium tangan nya berulang ulang,
tidak menghiraukan kotor atau bersih karna ta,dzim nya,(menghormati)
sang guru memelukku....sambil menepuk punggungku,lalu tertawa dengan khas nya,
"ka kha kah kah....
aku sedikit takut,mendengar tawanya
'"oh ini anak pertamamu,...fuy kan??
mirip kamu gay...ucapnya memanggil ayah ku dengan sebutan ugay,
"iya Abah.. katanya sambil menarikku untuk bersalaman,
"ayo masuk di dalam ada umi,
kami pun masuk ke dalam...
kami duduk dan mengobrol ngobrol..
tidak terasa waktu Dzuhur tiba,kami pun berwudhu dan solat berjamaah,
selesai berjamaah shalat Dzuhur.
Abah (sebutan kepada guru apih) memanggilku ke ruangan lain,di rumah nya,ruangan yang wanginya khas,wewangian yang menyengat,banyak buku-buku dan kitab berbaris,ukurannya tebal,tasbih-tasbih dari kayu,ber aneka ukuran,ada yang bulatannya seperti bulatan bakso besar, di pajang di dinding ruangan itu,ada tasbih tasbih panjang pendek,tergeletak di ruangan itu,
umi datang membawakan teh manis hangat dan goreng jagung,lalu pergi meninggal kan kami bertiga,
Abah mempersilah kan kami untuk mencicipi camilan yang sudah di siapkan umi,
apih hanya meminum teh manis nya,
lalu apih berkata
"Abah... hati saya sedang gelisah...
saya tidak menyangka anak saya akan sejauh ini,
dulu sewaktu dia Sekolah dia hanya ketakutan melihat beberapa makhluk allah yang halus,sekarang malah dia bisa menyerap ilmu lain dari ilmu yang bukan hak anak saya,saya takut nanti dia menyerap ilmu santet,atau meyerap ilmu hitam yang lain,
saya ikhlaskan anak saya untuk mondok,bukan karna saya tega tapi saya tahu lingkungan di sekolah tidak akan mengerti ketakutannya,dan itu akan merusak kepercayaan dirinya,saya takut anak saya merasa sangat beda,
tapi saya lebih takut kalo anak saya mempunyai ilmu yang tidak di perbolehkan dalam agama,(Balck magic).
Abah mengambil gelas muk berwarna hijau besar lalu menyingkirkan ampas nya,ke pisin kecil,
'maksud mu... ada yang mau menitipkan ilmu kejawen hitam ke anak mu gay??
'iyaaaa Abah... apih membuka buku ku yang di bawanya,
Abah membuka nya dan terus mengulang bait nya,
seperti berusaha mengingat .....
"ini seperti gerbang gay...ini baru awal nya.
makhluk itu tahu anak mu bisa melihat hal gaib,dan sepertinya anakmu sudah terbuka tulang belakang nya,hingga tubuh nya mampu menampung.
sepertinya .......
anak mu punya sejarah melihat hal gaib bukan ketika usia 7 tahun,atau delapan tahun gay,....ucapnya lembut.
ada proses yang panjang,
"seperti apa Abah ucap apih melas
sepertinya keluarga mu pernah berkaitan dengan dunia gaib,seperti santet.!!
apih langsung terperanjat,.....
'yaallllah Abah....
tapi riwayat itu berusaha saya tutup rapat rapat,saya berusaha agar anak saya tidak ikut campur,
"kenapa di tutup ?? harus di bereskan.!!
Abah membuka kitab tebal di samping nya lalu perlahan membuka,
dia memperlihat kan tulisan itu pada apih lalu apih mengangguk ngangguk,
kurang lebih prosesnya 5 tahun untuk ke tahap ini,
aku hanya diam tak mengerti obrolan mereka berdua,
sebenarnya tidak terlalu bahaya pada anak mu kalo cuma pengasihan,
hanya takut nya di kemudian hari dia akan mengecewakan banyak laki laki dan menimbul kan masalah yang banyak,
kadang hormon nya akan naik sangat tinggi,
haus akan melakukan hubungan intim,
bila tidak bisa mengendalikan,
Abah mendekatiku sambil bertanya
apih hanya diam tak bergeming.
"dari mana kamu dapat kan kalimat ini,?
dari teman mu?
atau guru mu yang ajarkan?
"dari orang yang terbang di pohon belimbing ucapku polos,
aku bukan pertama mendengar seperti itu,ada banyak yang berbisik padaku,kalo aku mau tidur,tapi nggak aku tulis ...kata ku apa adanya,
Abah menggilingkan lengan baju nya
Abah menyuruh ku membuka mulut lebar lebar,
"gay wayah na nya urang bedah asal usul jeng maksud na karna ini bukan jin biasa,(gay ini harus di bedah asal usul nya karna bukan dari golongan jin biasa),apih memberikan isyarat dengan memeprsilah kan,
apih mengajakku duduk tepat di depan wajah Abah,
bukaa mulut nya,
ayoooo bukaaa .....kata Abah
lalu Abah menunjuk mulut ku,dengan jari telunjuk nya lalu membacakan ayat ayat dengan keras,Abah meminta apih duduk di belakang punggungku,
tiba tiba lisannku seperti bergerak sendiri
aku merapalkan kalimat kalimat,yang tidak aku mengerti artinya,dan secara otomatis aku hafal, dan aku bisa mendengar semua yang aku baca,tapi aku masih bingung,kenapa tiba tiba aku hafal...dan apih terkejut memelukku sambil meneteskan air mata,
semakin aku bingung.
tiba tiba kaki ku berjalan melaju ke depan pintu,dengan bergaya seorang sinden,
aku merasakan tubuh ku meliuk liuk tanpa malu,
aku tidak bisa mengendalikan tubuhku,
''aaaaapihhhh teteh kenapaaa? tanyaku bingung.
"ikutiii mau nya kata Abah tegas...
aku meliuk liuk bak penari jaipong lentur sekali padahal aku belum pernah belajar menari,dan kalo pun aku suka tarian bukan jaipong,tapi tari India,
Abah menyuruh apih untuk mengambil buku yang ada di depannya dan mencatat apa yang aku ucapanku,guna untuk menteliti
Hayoo naon anu arek diturun keun ka budak iyeu !!!!!!
tunjuk Abah...pada ku
aku spontan berbicara
"samping aing kebet lereng
di titik ti gigir leungik
di teuteup ti harep siyeup
mangka eunteup maka siyeup ka
awaking ratu asihan,
ti luhur luwung luwung
ti handap Teja mentrangan
Pupur aing pupur paduung
pupur padung Padang bulan,
Padang bulan sirarange,
maka welas maka asih ka awaking ratu asihan,
asihan aing sileugeuteureup
setetel si amuratel,pesokbogoh las karunya lan gula LAN garam lan asem,datang nu hidueng siyeup datang nu bodas kaedanan bangbang awak ka aing ratu asihan,
kaum lalaki kataji kulhul Absor
sabulan sang ratu putri mananjo tujuh bulan kolot,
jig kacau ngadon ceurik,
jig kadarat ngadon midangdam
jig kaimaj asa Gebog koong,
kop kacai asa tuak bari,
kop dahar asa tatal Boboko.
..............
hayooooo naon deuiii!!!!!!!!
Abah menepuk nepuk telapak tangan ku,dan menuliskan,beberapa tulisan Arab di telapak tanganku,lalu menempelkannya di dadaku
tiba tiba aku berontak tak karuan,
aku berteriak teriak, hingga suaranya menggema dan menyayat hati apih ku tercinta
apih selalu mengungkap sejarah ini berulang ulang, dengan mata yang berkaca kaca.
saat itu aku tidak ingat apa-apa lagi
yeuh sia wani ngaganggu aing
sing ratu teluh ti Galunggung....
sang ratu Shuang cedacawar
ratu teluh ti gunung agung
sang ratu Talaga bodas
nu kumawasa pusering bagedan
purrrrrrrrr Geni Pur braja,
seseuuppp getiih naaaaaaaaaa si ugay
seseuup getih na si ......(aku tak berani menyebut nama ibuku) tapi disitu di sebutkan...
cokcrokk oototnaaa...
cokcrok atinaaaa
cokcrok katenangan na riweh paciweh rumah tanggana, bedol tikorona sayabb deaaang nyawanaaa papisah papisah papisah....
(kata apih aku banyak mengeluarkan ajian ajian) yang tidak sempat apih tulis karna panik melihatku,
Abah menggeleng geleng kepalasambil berkata
" ugay,kalo anak ini tidak ada yang menjaga maka anak mu sudah Gila.ucapnya sambil mengusap wajah ku,
Nanti kita buka lagi,kita bereskan dan mudah mudahan bisa di tutup....
benar ada ajian ajian yang bisa membahayakan orang lain katanya sambil berlalu meninggal kan aku dan apih berdua.
(kata apih aku pingsan sampai jam 5).