webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Teen
Not enough ratings
192 Chs

Kenapa Selalu Gak Mau ?

Seno tak langsung menjawabnya, pria itu langsung memarahi Javas karena menganggap kalau dia telah merusak proyektor itu, karena sebelumnya pria itu yakin kalau proyektornya baik-baik saja, Javas tidak merasa seperti apa yang di tuduhkan langsung menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Pak Rafan gak masuk kantor lagi ? memang sakit apa ?" tanya Seno yang melenceng jauh.

"Aduh Pak saya juga gak tau, jadi ini saya tanya lagi ya, Pak Seno punya proyektor gak sebenarnya ? soalnya sebentar lagi rapatnya mau mulai" ucap Javas yang jadi gemas sendiri karena Seno malah membuatnya membuang waktu.

"Ada, coba kamu cari aja di laci besar meja kerja saya, ruangan saya gak di kunci kok, kamu masuk aja ke sana"

"Makasih Pak Seno! saya tutup ya, maaf mengganggu"

Javas akhirnya bisa bernafas lega karena meeting bisa berjalan dengan lancar, tanpa menunggu lama, pria itu langsung pergi ke ruang kerja Seno yang berada tak jauh dari ruang kerja bosnya dan mengambil proyektornya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com