webnovel

Keputusan Raja

Ada seorang perempuan yang terlahir disebuah kerajaan. Nama kekerajaannya kekerajaan Zhou, bagian Timur. Kekerajaan yang memiliki banyak kekayaan dan juga keterantraman pada rakyatnya, sehingga banyak kekerajaan lainnya iri dengan kekerajaan ini. Nama gadis itu Lusi Liu Zhou. Biasa dipanggil dengan putri ketiga. Kenapa dipanggil dengan Putri ketiga? Itu karena dianak ketiga dari lima saudara. Gadis tersebut (Lusi Liu Zhou) anak kesayangan Raja dan Ratu, sehingga adik-adik tirinya tidak menyukai Putri ketiga bukan hanya adik-adik tirinya melainkan ibu tirinya yaitu ibu selirnya.

Tetapi itu tidak membuat Putri ketiga membenci mereka. Melainkan mengacuhkannya.

Oh ya Nama Raja kekerajaan timur atau ayahku yaitu bernama Ryan Zhou. Nama Ratu atau bundaku yaitu bernama Seo Ye Ji. Ji adalah nama kerajaan selatan. Kekerajaan yang hanya memiliki kekayaan yang lumayan banyak. Nama Ibu Selir atau ibu tiriku yaitu bernama Lie Yang. Lie adalah nama kekerajaan tenggara. Kekerajaan kecantikan yang terkenal diseluruh kekerajaan. Ibu Selir ini memiliki dua muka atau disebut bermuka dua. Kenapa Putri ketiga bilang seperti itu? Karena pada saat anaknya atau adik tiriku melakukan kesalahan seperti memecahkan benda kesukaan Raja atau lainnya, menuduhku yang melakukan kesalahan tersebut. Oh sungguh menyebalkan bukan. Siapa yang melakukan kesalahan malah orang lain yang dibilang melakukan kesalahan. Tapi Putri ketiga diam dan mau menerima semua kesalahan yang tidak dilakukannya, itulah yang membuat mereka sering sekali mengkambinghitamkan putri ketiga. Tapi karena Putri ketiga tidak tahan lagi, Putri ketiga membalas mereka dengan berbuatan mereka sendiri. Yah, Putri ketiga mengerjai mereka agar mereka berhenti buat kebohongan dan menuduh orang lain. Tapi itu tidak membuat mereka tobat atau berubah tingkah mereka menjadi lebih baik, melainkan mereka bertambah ganas atau menjadi-jadi.

Disinilah Putri ketiga berada diruangan perkumpulan untuk mendiskusikan bisnis, menjaga keamanan dan lainnya. Ada pejabat yang jabatannya tinggi sampai yang rendah, ada juga ketua dan anggota panglima perang belakang dan banyak lagi. Setelah selesai dengan diskusi itu, Raja memberikan perintah tulis dan memerintahkan orang kepercayaannya atau Menteri Raja untuk membacakan perintah yang ditulisnya. Mentri tersebut pun mengangguk mengartikan

"baiklah". Nama Menteri itu Jay Wa. "Putri ketiga. Putri ketiga yang baik, bijak, penurut, pintar dan tegas. Putri ketiga yang selalu ikut peperangan bertahun-tahun padahal umur Putri ketiga baru terlalu dini untuk melakukannya dan mendapatkan gelar atau julukan sebagai panglima perang depan. Diberi titah oleh Raja untuk menikah dengan seorang Pangeran Seberang. Kekerajaan Utara, yang bernama Pangeran Dylan Wang. Anak laki satu-satunya dari kekerajaan Wang. Pernikahan akan dilakukan lusa. Sekian." mengucapkan perintah atau titah tulis dari Raja dengan lantang dan tegas.

Selama pembacaan titah itu, Putri ketiga hanya diam dan tetap mendengarkan semuanya. Tetapi berbeda dengan hatinya yang tidak terima akan pernikahan tanpa cinta yang secara mendadak seperti ini. Putri ketiga pun tetap diam dalam pikirannya sendiri sampai akhirnya Putri ketiga tidak lagi mendengarkan ucapan titah yang disampaikan Jay Wang. Setelah Jay Wang siap menyampaikan perintah tersebut, Jay Wang memberikan titah tersebut kepada Putri ketiga. Tetapi karena Putri ketiga tidak juga maju dan mengambil titah itu pun memanggil nama Putri ketiga.

"Putri ketiga, Putri ketiga". Akhirnya tersadarlah Putri ketiga karena Jay Wang memanggilnya lalu memberikan tita tersebut kepada Putri Ketiga, Putri Ketiga mengambil titah tersebut dengan terpaksa tanpa senyuman.

Raja yang melihat perubahan Putri kesayangannya pun bertanya "Apa Putri ketiga keberatan?" yang terus memandang putri ketiga.

Putri ketiga pun menjawab "Tidak Raja".

"baguslah" jawab Raja dengan seyuman.

Setelah itu, Jay Wang berkata dengan keras "Rapat selesai".

"Salam Raja" mereka berkata dengan serempak.

Lalu Raja keluar dari Ruangan itu. Ruangan pertemuan biasa dibilang ruangan depan untuk berkumpul. Semua orang sudah mulai keluar satu demi satu. Tetapi tidak dengan Putri ketiga. Putri ketiga malah diam membisu dan tiba-tiba marah bercampur kesal akan keputusan Raja.

"ahhhhhhhhhh" seketika Putri ketiga berterik dengan keras bercampur marah dan orang yang mau keluar satu persatu itu pun terkejut dan berhenti seketika.

Putri ketiga yang melihatnya semakin marah dan berkata dengan keras "Apa kalian tidak ada kerjaan selain memandang saya disini ya. Ah". tanpa lupa memandang tajam kepada mereka. Mereka yang melihatnya semakin takut karena Putri Ketiga tidak pernah marah sama sekali bahkan kepada siapa pun. Baru kali ini mereka melihat kemarahan Putri Ketiga. Dari beberapa mereka mengerti kondisi Putri Ketiga yang dipaksa menikah atas kemauan orangtua dan juga buat kekerajaan juga. Mau tidak mau Putri Ketiga tidak dapat menolak. Itulah yang membuat Putri Ketiga semakin marah dan kesal.