webnovel

tidak menyangka

Entah mulai darimana namun kini kedua belah keluarga sedang mempersiapkan pernikahan Sinta dengan Rama. Nenek Kakek, juga paman dan Bibi Sintalah yang mempersiapkan, Selama ini mereka tinggal dirumah punya kakek yang Ada disini, entah mengapa mereka tidak mau tinggal bersama papa dan mama.

karenanya Sinta juga ikut tinggal bersama kakek neneknya dan Tak lagi bersama orang tuanya, agak berat sebenarnya bagi Sinta karena dari dulu dirinya ingin bersama orang tuanya, kini tak berapa lama harus berpisah lagi. Sering Kali, saudara- saudaranya berkunjung kadang juga menginap disini, terutama Mawar dan Arya keduanya memang selalu berkunjung, baik sekedar makan malam, atau bahkan menginap.

Hari ini Sinta akan fiting baju pengantinnya bersama Rama, sebenarnya Sinta ingin pergi bersama Rama saja, namun lagi - algi keluarganya juga keluarga Rama mengacaukan segalanya. "Sinta....cepatlah....kami menunggumu"teriak sang Bibi. "iya bi..." balas Sinta.

"kalian sudah mau berangkat?" Tanya Rama dari seberang Sana. Sinta mengangukkan kepalanya. sang calon suami yang melihatnya dari seberang Sana tersenyum. "abang tidak sabar melihat kamu memakai baju pengantin,,nanti sampai sana vc abang lagi ya"kata Rama sambil tersenyum. "Sinta malu bang....,pasti nanti Sinta digodain sama yang lain" adu Sinta cemberut. "bilang sama abang, siapa yang berani godain calon istri abang yang Paling cantik" kata Rama dengan ekspresi yang dibuat marah hingga membuat Sinta tertawa m lihatnya. "ya Tuhan....abang pasti disurga,,,bagaimana mungkin abang melihat bidadari yang cantik tertawa" kata Rama. sontak perkataan Rama membuat wajah Sinta merah padam. "ih...abang..." teriak Sinta sambil menutup telponnya.

"kenapa si abang jadi genit benar sih....rasa - rasanya dulu Kaku benar lah" gumam Sinta sembari menghampiri keluarganya.

"sayang.....yuk Kita berangkat,,mama yakin kamu pasti semakin cantik memakai gaun pernikahannya, ya kan nek, jeng" kata mama Rama pada nenek dan juga Bibi Sinta. "tentu saja,nanti pas ketemu Rama dia pasti tidak bisa berkedip" kata Bibi menimpali. "ih..apaan sih...jadi berangkat gak sih" kata Sinta sambil berjalan duluan. "cie....udah ndak sabar dia" goda sang nenek membuat Sinta salah tingkah.mereka mengisi perjalanan mereka dengan perbincangan seputar wanita, biarpun nenek sudah tua namun nenek adalah orang yang Punya selera tidak Kalah dari Bibi.

"kakak....kenapa sih kakak harus nikah sama abang"kata Romeo yang sedari tadi terdiam dipangkuan Sinta. Mendengar perkataan Romeo semuanya menjadi terdiam dan menjadi penasaran sama jawaban dari Sinta. Nenek juga Bibi bersiap, jika jawaban Sinta terdengar karena terpaksa merrka akan membatalkan pernikahan ini. sedang mama Rama yakin kalau Sinta pasti jatuh cinta pada putranya yang tampan itu. "kenapa Romi bertanya gitu sayang?" Tanya Sinta balik. " kakak, Romi sama bang Rama, ganteng Romi kan?" Tanya Romi diangguki oleh Sinta. "manis Romi, baik Romi, dan ngegemesin Romi, kenapa kakak ndak nikah sama Romi aja sih" kata Romi cemberut.