webnovel

Romi

"kenapa Romi ingin menikah dengan kakak?" Tanya Sinta sambil memeluk sang bocah kecil Romeo.

"karena....kakak suka kasih Romi makanan yang lezat" kata Romeo sambil mengelus perutnya. "bukankah...mama juga selalu kasih Romi makanan lezat"kata sang mama Pura - Pura merajuk. Romeo yang mendengar sang mama langsung beralih ke pangkuan sang mama. "mama....mama yang terbaik, biarpun Ada kak Sinta namun ngak Ada yang ngalahin mama....mama lihat...Romi dong ma..."rengek bocah kecil itu dengan Mata berkaca - kaca. "jadi..kakak hanya cadangan aja nih bagi Romi" kata Sinta Kali ini.

Bocah kecil itu kini berkaca - kaca. Dirinya bingung harus menjawab apa. "hiks hiks...hue....hue....mama,kakak,,Romi harus gimana....hue" tangisan bocah kecil itu akhirnya meledak. Sang mama langsung mengendong dan menenangkan Romeo. masih dengan sisa tangisnya Romeo beralih ke pelukan Sinta.

Tapi baru sebentar saja, Rama datang Dan langsung mengendong anak kecil tersebut. " dia memang anak yang dilahirkan mama, jadi kami memang kakak beradik, jangan kau anggap dia anakku" kata Rama pada Sinta.

"memangnya kenapa Ram?"Tanya sang mama. "ini ma...Sinta Kira Romi ini anak Rama sama pacar lama terdahulu". kata Rama yang disambut gelak tawa sang mama. "nah...nak Rama, Ayo coba bajunya dulu" kata nenek pada Rama yang membuatnya mengembalikan Romi pada sang mama.

Tak berapa lama, Rama muncul dengan setelan jas yang membuat ketampanannya meningkat. "ya Tuhan....ganteng banget calon cucu menantu nenek" kata sang nenek. Sinta juga mengikuti pandangan untuk melihat Rama.

deg deg deg

entah kenapa jantung Sinta berdetak dengan irama yang keras. "gimana cocok ngak?" Tanya Rama. sengolan dari bibinya membuat Sinta menunundukkan kepalanya. Entah kenapa dirinya malu untuk memandang Rama. "tentu saja coxok, lihat saja Sinta sampai memerah melihatnya" kata sang Bibi. semua orang tersenyum simpul.

Romi kembali kegendongan Sinta manja. "hei...bocah kecil,,itu istriku, jangan selalu menempel padanya" teriak Rama sambil mengambil Romi dari gendongan Sinta. "Dan...kamu...Sinta, jangan sering - sering gendong2 ni bocah kurang bagus untuk perkembangannya". kata Rama yang membuat Sinta sedih Dan meminta maaf. "maaf aku tidak tahu" kata Sinta penuh penyesalan.