Davine, Siska dan Hanna kini telah berkumpul di dalam kamar milik lelaki itu. Sesuai janji mereka akan kembali membahas perihal yayasan yang sedang mereka cari. Hanna juga segera menanyakan perihal kombinasi angka yang sebelum telah Davine temukan tersembunyi di dalam mata liontin pemberian sang ibu.
"Bolehkah aku melihatnya?" tanya Hanna.
"Ya, tentu saja. Yang perlu kau lakukan hanyalah menerawang pertama ini pada lampu kamarmu!" saran Davine.
Tak membuang waktu, Hanna pun segera melakukan apa yang lelaki itu sarankan kepadanya. Benar saja terdapat sebuah kombinasi angka yang sangat acak di sana.
"Astaga, kau benar!" ujar Hanna, sedikit terpekik.
Davine pun segera menjelaskan apa maksud dari sang ibu memberikan benda itu sebelum kematiannya. Lelaki itu menegaskan jika saat itu sang ibu berkata dan seolah menegaskan jika benda itu akan membantunya untuk mengungkap siapa dirinya yang sebenarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com