•note: berjuang, berjuang, berjuang dan berjuang lagi. Aku yang cepat tersentuh untuk kamu yang tidak punya hati.
"Panas, ya?" tanya gadis itu.
Galih mengangguk, dia memeriksa suhu Caca di dahi dan kulitnya langsung tersengat seperti di setrum.
"Gilak! Panas banget!" serunya mengusap-usap punggung tangannya.
Kelvin yang penasaran langsung berdiri dan mendekati Caca lalu memeriksa gadis tersebut.
"Panas, banget. Ayo Ca, gue antar ke UKS," ajaknya.
Caca menggeleng, "nggak, ah! Aku baik-baik aja, kok," cengirnya.
Anka memperhatikan wajah gadis itu yang terlihat jelas pucatnya. Apalagi kantong mata, hidung yang memerah serta bibir yang putih pucat.
"Ayo, Ca! Lo lagi sakit, Lo harus istirahat," paksa Kelvin.
"Iya, Ca. Atau gue aja yang anter?" sambung Galih.
Caca menggeleng lagi, gadis itu memang sangat keras kepala. Atau lebih tepatnya ingin Anka yang mengantarnya ke UKS.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com