Lily memukul-mukul kakinya yang pegal bukan main, yang Angkasa maksud dengan berjalan-jalan adalah jalan-jalan yang sesungguhnya. Angkasa mengajak Lily menikmati angin malam serta gemerlap dari lampu kerlap-kerlip yang terpajang di setiap sudut pusat kota.
Mereka sudah mengganti pakaian yang Angkasa simpan di apartemennya. Bukannya apartemen Angkasa di sewakan? Awalnya Angkasa kira begitu, tapi Angkasa tahu papanya berbohong tentang itu saat mencoba mencari berkas kematian Keila, apartemennya masih utuh dan barang-barangnya masih pada posisi yang sama.
Lily? Dia memakai kemeja berwarna biru langit milik Angkasa yang kebesaran dan celana jeans pendek yang kebetulan di pakainya di balik rok sekolahnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com