webnovel

Angel Bless

Dunia setelah musibah yang disebabkan oleh para iblis pada awal abad ke 22. Pejalanan gadis SMA menjadi seorang anggota The Defender.

RilKhun · Fantasy
Not enough ratings
7 Chs

The Chosen

Sebelum Yuyu membuka pintu itu, dia menenangkan dirinya terlebih dahulu. Setelah merasa dirinya sudah tenang, dia kemudian meraih gagang pintu itu dan membukanya. Saat pintu itu terbuka dia melihat ada banyak orang disana. Seorang wanita datang menghampirinya dan menanyai Yuyu.

"Apa ada yang bisa saya bantu?"

"Oh ini, silahkan dilihat" yuyu memberikan kartu miliknya.

Wanita itu kemudian terkejut melihat kartu milik Yuyu.

"Jadi dia sudah memutuskan pilihannya ya" gumam wanita itu.

"Baik, perkenalkan namaku Qonita. Aku adalah orang yang akan membimbingmu mulai sekarang. Sekarang perkenalkan dirimu"

Yuyu kemudian mengambil posisi ditengah ruangan untuk memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Nurul Zalma. Panggil saja Yuyu"

Setelah Yuyu memperkenalkan dirinya, Qonita mengatakan sesuatu yang membuat Yuyu kaget.

"Semuanya, dia adalah anggota terakhir yang kita tunggu. Yaitu pilihan dari ZO(Zi O) atau yang dikenal publik sebagai Zero One"

Kaget dengan yang dikatakan Qonita, Yuyu kemudian bertanya "Maksud ibu saya pilihan Zero One itu bagaimana?"

"Oh, jadi dia tidak memberikan kartu ini secara langsung ya. Lihat angka 01 ini, ini tanda bahwa orang yang memegang ini adalah pilihan ZO dan satu lagi, jangan panggil saya ibu. Panggil saja kakak atau senior"

Akhirnya, Yuyu mengetahui makna dari angka itu.

Qonita menjelaskan tentang kartu dan semua yang ada diruangan itu "Semua yang terpilih disini adalah pilihan dari 10 orang dari First Generation yang merupakan orang-orang terkuat di The Defender"

Setelah perkenalan diri yang mengejutkan tadi, Yuyu kemudian dipersilahkan untuk duduk. Sepertinya semua bangku sudah diatur pemiliknya melalui kartu tadi, karena bangku milik Yuyu adalah bangku yang berada di sebelah kanan paling depan dan lagi dibangku itu sudah tertulis angka 01.

"Oh yah, aku lupa. Selamat datang di kelas pelatihan The Chosen" kata Qonita yang sudah akan memulai pembelajaran.

Setelah kelas selesai, Qonita memberitahu Yuyu bahwa dia harus mengikuti kelas tambahan, karena dia bergabung setelah pelatihan berlangsung selama 3 bulan dan akan dimulai besok, karena hari ini dia harus menata barangnya untuk disimpan dikamar yang sudah disediakan oleh The Defender. Setelah Qonita meninggalkan kelas, semua anggota disana mendekat ke bangku Yuyu.

"Hai, namaku Sesil Aprilla"

"Hai, aku Jason Abigail. Panggil saja Jason" katanya sambil mengedipkan mata.

"Hei Jason, dia sudah ada yang punya tahu" kata seseorang dari belakang, yang wajahnya sudah dikenali oleh Yuyu.

"Kak Ihsan!? Kak Ihsan juga terpilih ya?"

"Iya, sudah lama ya tidak bertemu"

"Iya ya, dan lagi apa maksud kakak aku sudah ada yang punya?"

"Hahaha, yang ku maksud itu si Fais"

"Aduh kak, kamikan cuma adek kakak"

"Tapi saling sayangkan?"

Yuyu langsung terdiam dan mulai mengganti topik pembicaraan.

"Apa cuma kak Ihsan orang yang sudah aku kenal disini?" Tanya Yuyu pada Ihsan sambil melihat sekitar.

"Itu ada si Khun juga" Ihsan lalu menunjuk kebelakang.

"Wah kak Khun juga ikut terpilih ya"

Khun hanya membalas dengan melambaikan tangannya.

"Kak Ihsan, kok sekarang kak Khun pakai masker gitu?"

"Itu karena ada sedikit insiden yang tidak bisa dibicarakan disini"

"Oh gitu ya"

Setelah pembicaraan mereka berdua selesai, seorang anggota mereka datang dan mengajak mereka ke cafetaria.

"Hei, ayo kita lanjut perkenalannya di cafetaria aja yuk, dua orang itu sudah menunggu disana"

Sesil yang setuju juga mengajak Yuyu "Benar juga, ayo kita kesana Yu"

Setelah menerima ajakan dua orang itu, Yuyu juga kembali mengajak dua orang yang sudah mereka kenal.

"Kak Ihsan dan kak Khun juga, ayo sini bareng"

Ihsan dan Khun menolak dengan isyarat tangan dan Yuyu baru saja ingat satu hal. Dia baru ingat bahwa Khun orang yang akan jadi sangat pendiam jika berada disekitar orang asing.

"Kukira kak Khun sudah berubah karena terpilih juga" gumam Yuyu dalam hati.

Setelah itu mereka langsung pergi menuju cafetaria yang berada satu lantai dibawah mereka. Saat akan sampai dicafetaria Nisa kemudian bertanya pada Yuyu.

"Yuyu, kamu akrab sama Khun?"

"Iya, jika tadi cuma ada aku dan kak Ihsan, kami pasti bercerita banyak"

"Kok kamu bisa akrab gitu sama Khun?"

"Itu karena kak Fais yang tadi disebut kak Ihsan, kalau bukan karena dia, kami pasti tidak bakal akrab"

"Oh, jadi si Fais ini semacam jembatan penghubung antara Khun dan orang asing yah"

"Iya, sayang sekali dia gak ada disini"

Sesil yang mendengar pembicaraan mereka tiba-tiba ikut berbicara "iya ya, sayang sekali. Sayang sekali kalian tidak bisa bermesraan disini"

Mendengar perkataan Sesil itu membuat Yuyu tersipu malu. "Ih, Sesil. Kan tadi aku udah bilang juga, kami itu cuma adek kakak"

"Iya iya, adek kakak tapi mesra" setelah berkata seperti itu, Sesil kemudian beralih ke Nisa.

"Nisa, kamu suka sama Khun ya?"

"Enggak kok, aku cuma pengen akrab sama dia. Begitu juga dengan yang lainnya"

"Hoo, ternyata cinta pandangan pertama nih"

"Ih Sesil, kan kubilang cuma mau akrab"

"Iya iya, kalian berdua sama saja. Tuh kita sudah sampai"

Dicafetaria itu sudah ada dua orang yang menunggu mereka dan sepertinya mereka sudah memesan makanan untuk Yuyu dan yang lainnya. Sambil menunggu pesanan mereka tiba, mereka melanjutkan perkenalan masing masing.

"Hei, aku Elizabeth Givanski. Panggil saja Liz. Sekedar info, aku pilihannya "V"(vi), orang terkuat kedua setelah ZO"

"Dasar tukang pamer. Oh yah, aku Surya Mahendra, salam kenal"

Mendengar perkataan Surya tadi membuat Liz geram dan menjitak kepalanya.

"Aww, jitakanmu terlalu keras Liz"

"Masih mau?"

"Iya, maaf deh"

Tidak lama setelah itu pesanan mereka tiba. Mereka kemudian menyantap makanan mereka, Liz dan Surya juga langsung menghentikan pertikaiannya. Saat mereka makan, jason jason mengingatkan mereka tentang yang akan mereka lakukan setelah ini.

"Oh yah, selanjutnya kan kita bakal masuk ruang latihan"

"Oh iya, aku sudah tidak sabar ingin menguji kemampuanku" kata surya yang penuh semangat.

"Iya ya, tapi Yuyu baru datang. Dia pasti belum tau cara mengeluarkan kemampuannya" kata Nisa yang baru saja selesai makan.

"Mungkin dia cuma akan melihat dulu nanti" sambung Jason.

"Gak usah dipikirkan, biar kak Qonita yang memutuskan" kata Yuyu yang juga baru selesai makan.

Tidak lama setelah itu mereka semua langsung bergegas kembali karena kelas sudah akan dimulai lagi.

Saat tiba dikelas, mereka langsung duduk di bangku masing-masing dan Yuyu baru ingat, kalau 2 orang yang ada disampingnya belum dia kenal. Saat mencoba untuk mengajak mereka berkenalan Qonita sudah datang dan memulai kelasnya.

"Oke, semuanya. Seperti yang ku katakan kemarin, sekarang kita pergi ke ruang pelatihan Virtual atau biasa disebut Vi-Train Room"

Setelah Qonita memastikan semua anggota hadir, dia langsung membawa mereka ke Vi-Train Room yang ada dilantai 30. Saat mereka tiba dilantai 30 dan berjalan menuju Vi-Train Room, mereka mendengar suara gemuruh yang besar dan suaranya berasal dari Vi-Train Room. Qonita yang juga mendengar suara ledakan itu memegang kepalanya dan menggelengkannya sambil tersenyum.

Saat sampai didepan pintu masuk, pintunya langsung terbuka dan seseorang langsung berjalan keluar. Orang itu adalah orang yang mereka kenal sebagai Zero One. Melihat Zero One yang baru saja keluar, mereka langsung terdiam sejenak dan kemudian mulai ribut. Surya yang penasaran dengan suara gemuruh tadi kemudian bertanya pada Qonita.

"Kak tadi itu suara dari latihannya ZO?"

"Yup benar"

"Kira-kira metode latihannya gimana? Dan bagaimana latihannya berjalan sampai bisa membuat suara gemuruh sebesar itu?"

"Maaf, aku tidak bisa menjawab itu"

"Kenapa?" Tanya Surya lagi.

Kemudian Qonita menjawabnya dengan nada serius.

"Karena tidak ada orang yang pernah melihat latihannya secara langsung, dan siapapun yang pernah melihatnya, mereka selalu tampak ketakutan saat ditanya tentang apa yang mereka lihat. Karena itu, jika ZO yang berlatih, semua kamera keamanan didalam Vi-Train ini akan dimatikan"

Apa yang dikatakan Qonita menambah kesan misterius Zero One dimata Yuyu. Yang membuat Yuyu semakin penasaran tentang penyelamatnya itu. Setelah menjawab pertanyaan tadi, Qonita kemudian mereset Vi-Train dan menyetelnya ke level 1. Yuyu yang melihat Qonita menyetel level Vi-Train terkejut. Bagaimana tidak, Level Vi-Train yang tertulis sebelum Qonita menggantinya adalah level unknown (tertulis Level ???). Saat Qonita mengganti level Vi-Train Yuyu mendengarnya bergumam.

"Karena ini aku benci dia saat latihan"

Apa maksud dari perkataan Qonita. Itu membuat Yuyu jadi lebih penasaran lagi.

Setelah Qonita mengganti level Vi-Train dia kemudian memulai kelasnya.

"Baiklah, sekarang kita akan mulai. Disini saya akan merekam data kemampuan kalian dan akan dikirimkan ke DSL agar mereka dapat membuatkan perlengkapan untuk kalian. Untuk sekarang Yuyu tidak akan ikut dulu, sampai kelas tambahannya selesai agar bisa mengejar ketertinggalan"

Sesil kemudian menyemangati Yuyu agar menyelesaikan kelas tambahannya dengan cepat.

"Berjuang ya Yu, agar bisa cepat mengejar ketertinggalan"

"Oke Sesil"

Qonita kemudian mulai memanggil mereka satu persatu dimulai dari Sesil. Ternyata Sesil mempunyai kemampuan Esper, yaitu kemampuan untuk mengendalikan benda disekitarnya dan dapat membuat tubuhnya melayang. Setelah giliran Sesil, sekarang Giliran Jason. Kemampuan Jason adalah Power Up, yaitu kemampuan untuk meningkatkan kekuatannya berdasarkan jumlah serangan yang diterimanya. Belum sampai situ, Jason juga bilang bahwa dia juga dapat meningkatkan kekuatan teman yang dia sentuh, tapi hanya bertahan selama 10 menit. Setelah Jason, Giliran Surya pula. Kemampuan Surya adalah Cloaking, kemampuan yang dapat membuat seluruh tubuhnya tak terlihat, bukan hanya tubuhnya. Tapi semua benda yang menyentuh kulitnya, termasuk manusia. Sekarang Giliran Liz, dia punya kemampuan Changer yaitu kemampuan untuk mengubah semua yang dia pegang menjadi apapun yang dia inginkan. Bahkan dirinya sendiri. Setelah Liz giliran Ihsan pun tiba. Ihsan memiliki kemampuan Summoner, dia bisa memunculkan makhluk mistis yang diinginkannya dan mematuhi perintahnya. Selanjutnya adalah salah satu orang yang belum Yuyu kenal. Namanya adalah Bayu Iskandar, kemampuannya adalah Bomber. Setiap serangan yang dilakukannya akan meledak seperti bomb, tentu saja dia tidak akan terluka dari ledakan yang dia timbulkan sendiri. Selanjutnya adalah orang yang satunya lagi. Dia adalah Hery Jaw, kemampuannya adalah Sonic Speed. Dia mampu berlari dengan cepat hingga dia tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Setelah giliran Hery, yang terakhir adalah Khun. Semua yang ada disana terkejut, bagaimana tidak. Khun mengalahkan musuh virtualnya tanpa menggunakan kemampuan apapun, dan hanya menggunakan sebuah pisau. Setelah Khun selesai, Qonita kemudian menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi semuanya, Khun itu dipilih bukan karena mempunyai kemampuan. Tapi karena dia bisa membunuh iblis tanpa kemampuan"

Hal itu kemudian membuat semua orang kagum. Bahkan Ihsan yang katanya sudah tahu tentang Khun yang tidak punya kemampuan, tapi tetap terkejut karena caranya mengalahkan musuhnya. Meski semua orang membicarakannya Khun hanya diam seakan tidak peduli. Karena semua sudah dapat giliran kecuali Yuyu yang belum bisa mengeluarkan kemampuan, Qonita langsung membubarkan kelas dan memberitahu Yuyu tentang kamar yang akan dia tempati.

"Oke, hari ini sampai sini saja, kita lanjutkan besok. Yuyu, ikutlah dengan Sesil. Kamu akan sekamar dengannya"

Mendengar hal itu Sesil jadi senang.

"Yey, kita sekamar Yu. Akhirnya aku punya teman sekamar"

Sesilpun langsung bergegas membawa Yuyu ke kamar mereka yang berada di lantai 13. Setelah sampai dikamar, Sesil langsung membantu Yuyu untuk berkemas. Dalam hati Yuyu berpikir, kalau hari ini dia bertemu dengan orang-orang yang hebat. "Inikah The Chosen" gumam Yuyu dalam hatinya.