Saat Yoga libur dia menepati janjinya membawa Kanaya ke makam Bintang, anak mereka yang terlahir prematur dan meninggal setelah beberapa hari.
Bukan hanya Kanaya yang ikut, tapi ada Parwati dan anak-anak juga.
Air mata Kanaya dan Parwati sudah tidak terbendung lagi, dia menangis karena masih merasa kehilangan anaknya, Parwati menangis karena masih merasa bersalah. Karena dia cucunya lahir prematur dan meninggal.
Yoga merangkul bahu Kanaya dan Parwati. Dia wanita kesayangannya berada dalam rangkulannya dan dia mengusap bahu keduanya pelan. Menenangkan istrinya agar tidak berlarut dalam kesedihan pasalnya dia sedang hamil tua, kesedihan yang berlebih dapat mengakibatkan kontraksi. Sedangkan sang Ibu sudah lanjut usia, sedih yang berlebihan tidak baik untuk kesehatannya.
Semuanya menabur bunga diatas makam Bintang.
Setelah berdoa mereka kembali kerumah.
***
Satu bulan kemudian, Yoga sudah mengambil cuti seminggu sebelum HPL Kanaya dan seminggu setelah Kanaya Melahirkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com