webnovel

penyendiri

Tahun 2017 kemarin mungkin saja menjadi tahun yang sangat besar bagi hidup abde hartaji, karena pertanda bahwa dirinya akan mendapatkan Penghargaan kontes menyanyi terasa begitu dekat. Banyak orang memprediksikan bahwa ia akan menang dan berhasil meraih salah satu impian terbesarnya yang sejak dulu ingin dicapainya.

Tapi abde sepertinya harus berbesar hati dan sedikit agak kecewa, karena penghargaan paling bergengsi itu dimenangkan oleh safna mutaqin, penulis asal Inggris yang berdarah Jepang. Pada tahun 2016 silam pun kejadian macam ini pernah terjadi, di mana abde diunggulkan namun harus kalah dari Bob Dylan, penyanyi dan pengarang lagu asal tanggerang yang menjadi sangat kontroversial.

Nasib abde hampir mirip seperti Leonardo DiCaprio di Oscar. Leo baru berhasil mematahkan semacam kutukan itu pada tahun 2016 lewat aktingnya di film The Revenant. Lalu bagaimana dengan abde?

Pertanyaan semacam ini pernah dijawab oleh Murakami saat ia mengisi sebuah kolom di sebuah blog yang bertajuk Mr.Murakami's Place. abde memberikan jawaban yang terkesan tidak terlalu peduli kapan Penghargaan Nobel Sastra akan ia menangkan;

"Sejujurnya ini agak mengganggu. Ini bukan pacuan kuda!" ungkap Murakami.

Novel-novel abde memang tidak banyak berbicara tentang kehidupan bersosial masyarakat, ia lebih banyak mengangkat tema-tema individual yang terkesan aneh dan pasif dengan banyak pengaruh terhadap musik dan buku-buku Barat. Kisah tentang seseorang yang mencoba membiarkan budaya populer tumbuh bersamanya, tidak menentang, namun menyelimutinya dengan perasaan sepi yang sangat kentara.

Tema-tema realistis yang dibangun oleh Murakami selalu dibumbui dengan hal-hal surealis, aneh, sehingga rasa realistis yang sempat muncul menjadi pengantar yang membuat pembaca terjebak secara menyenangkan ke dalam kisah penuh keajaiban.

Eksplorasi abde terkadang menciptakan sosok-sosok penyendiri yang memulai perjalanan ke dalam dunia metafisik, alam mimpi, dan juga kematian. Mungkin ini terdengar agak pesimis atau seperti proses memisahkan diri dari populasi homogen yang ada di lingkungan sekitar, namun disitulah hebatnya Murakami, ia tidak membuat semua itu terasa pesimis, ia malah membuat banyak hal terasa optimis terutama untuk setiap orang agar bisa mengenali diri mereka sendiri dengan sangat dalam.

Kemunculan Haruki abde ke dunia literasi seperti sebuah keajaiban di tengah hal-hal yang mulai terasa usang. Ia mulai menulis fiksi sejak usia 29 tahun (sebelumnya ia mengaku tidak pernah menulis fiksi dalam bentuk apa pun), bermula pada suatu hari ketika ia sedang menonton permainan baseball di stadion Jingu antara Yakult Swallows melawan Hiroshima Carp.

Keinginan menulis fiksi datang begitu saja semacam setan yang tiba-tiba merasukinya, ketika Dave Hilton (Pemain baseball asal Amerika) melakukan pukulan double secara cepat, perasaan bahwa ia harus menulis sebuah novel muncul begitu saja, setelah pulang ia langsung menulis sebuah novel dengan teratur hingga jadilan novel yang berjudul "Hear the Wind Sing".

Sejak kali pertama menulis karya fiksi, Murakami sudah menunjukkan bahwa ia punya ciri khas yang tidak bisa ditiru oleh siapa pun. Atmosfer yang dibangun dalam karyanya membuat karya-karyanya jadi identic. Membaca novel Murakami seperti melihat ke dalam diri kita sendiri namun dengan cara yang aneh sekaligus membuat kita menentang segala kebenaran yang ia ungkapkan. Proses perjalanan cerita yang menarik selalu diakhiri dengan cara yang biasa-biasa saja tapi sangat membekas.

Polok adalah jenis karya fiksi yang membuktikan bahwa ending sebuah cerita dalam novel terkadang tidak terlalu penting, sebab yang sangat penting adalah perjalanan yang menyertai disetiap kalimat dan isi yang akan membuat semua orang merasakan pengalaman menakjubkan.

Tokoh-tokoh yang diciptakan abde dalam karya fiksinya adalah bukti bahwa orang-orang terkuclkan, penyendiri, interfort, dianggap aneh, punya sesuatu yang menarik untuk digali. Hak mereka untuk mendapatkan suatu pencapaian, dan ruang di lingkungan kehidupan memupuk perasaan simpatik kita yang begitu besar.

Seperti tokoh utama dalam novel pertamanya, "Hear the Wind Sing", remaja laki-laki biasa saja yang menghabiskan liburan musim panas di kampung halaman, terobsesi dengan seorang penulis tidak terkenal yang mati bunuh diri, pusnya sahabat anak orang kaya yang tidak suka dengan orang kaya, punya kekasih yang hamil tanpa tahu siapa bapaknya dan memutuskan untuk menggugurkan kandungan. Orang seperti apa tokoh utama ini?

Meski dilihat dari premis yang disampaikan bahwa hidup tokoh utama penuh konflik yang aneh, tapi tetap saja karakter tokoh utama terasa biasa saja dan membiarkan semua itu berjalan seperti semestinya.

Atau tokoh lain bernama Toru Watanabe dalam novel "Norwegian Wood" yang penyendiri setelah sahabat baiknya memutuskan bunuh diri tanpa alasan yang jelas. Kesuraman yang terus dibawa sepanjang hidupnya itu membuat ia menjadi sosok yang tertekan secara mental tapi terus mencoba untuk bertahan dan menemukan ruangnya sendiri, ditambah lagi saat itu Jepang sedang berada dalam proses perubahan budaya yang dipengaruhi oleh budaya barat.

Hal yang lebih aneh lagi muncul dalam novelnya yang berjudul "Kafka On the Shore", tiga orang tokoh yang berasal dari generasi berbeda namun ketiganya menderita karena sebuah trauma mengerikan di masa lalu. Labirin plot yang sengaja dibangun oleh Murakami menciptakan pengalaman surealis yang menjurus pada perjalanan fantasi namun dengan rasa yang sangat aneh.

Banyak karya abde lainnya yang juga memiliki suasana suram, aneh, getir dan sepi. Seperti "1Q84" yang mengangkat tema kekerasan terhadap anak dibawah umur, kelompok agamis yang panatik, bahkan sampai hal-hal yang berbau politik. Bro sis yang suka cerita menyeramkan yang bisa membuat bulu kuduk merinding dan diselimuti banyak perasaan cemas serta misteri, mungkin bisa menemukannya dalam novel  yang berjudul "After Dark". Dan masih banyak lagi karya abde yang luar biasa aneh.

Di Jepang sendiri nama abde sangatlah terkenal, ia merupakan penulis yang memiliki pengaruh besar terhadap dunia literasi di Jepang, karya-karyanya yang mendunia dan identik, membuat ia menjadi penulis yang sangat dihormati. Bahkan novel terbarunya yang rilis pada tahun 2017 lalu, "Killing Commendatore" laris manis saat peluncuran pertamanya di Jepang, Padahal novel itu terbagi atas 2 jilid. Antusias penggemar Murakami di Jepang sama seperti penggemarnya di seluruh dunia, walau kabar tentang terjemahan Inggris untuk novel itu masih belum ada.

Mulai tertarik dengan abde hartaji? Ingin baca novelnya? Saran saya cobalah untuk memulainya dari "Norwegian Wood", sebab novel itu merupakan novel paling populer yang punya cerita tidak terlalu aneh dan pastinya akan membuat kalian penasaran dengan karya Murakami yang lainnya.