"Jadi anak yang Ganteng itu namanya Nathan" ucap Nayla dalam hati. Bukan seperti film Dear Nathan karya Erisca Febriani yang ia bayangkan ternyata ini seperti Nathan dunia lain. Yang Nayla perhatikan dari penampilan Nathan yaitu dia,bahkan Nathan ini paling heboh sendiri dikelasnya, dia usil dan seakan – akan ini adalah film di Dear Nathan sungguhan.
Dan yang Nayla dengar tentang Nathan bahwa ia adalah seorang anak Muaythai (Boxing) dan yang membuat Nayla tidak habis pikir adalah tubuhnya yang benar – benar berotot itu membuat wanita berbunga - bunga. Saat sepulang pembagian kelas MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) Nayla Berteriak di kamarnya dan sambil melocat – loncat dikasurnya "YES GUE SEKELAS SAMA COWO GANTENG !!!! YUHUUU!!! NATHAN!!!! YUHUUUU!!!!! ASIKK!!" ketika Nayla mulai menyukai bahwa di kelasnya ada Nathan rasanya Nayla tidak ingin kelasnya terpisah dengan Nathan, Nayla mulai bertingkah sangat aneh dan membuat kehebohan kepada teman barunya di MPLS karna seorang Nathan. Tetapi, tetap saja sampai sekarang ini Nayla masih menjadi sosok pendiam karna 1 anak laki - laki (bukan Nathan)
...
Keesokan harinya Nayla berangkat dan memasuki kelas MPLS dengan penuh semangat karena ada seorang yang menurutnya istimewa yaitu dia … NATHAN!! Tetapi, sayangnya Nayla terlambat 10 menit. Sekolah memiki peraturan, peraturan sekolah tersebut ialah "barang siapa yang terlambat 10 menit dari jam 06:50 WIB gerbang akan di tutup dan tidak boleh masuk kekelas, harus pulang!" Nayla pun merasa kecewa karna keterlambatanya, di balik gerbang Nayla melihat seorang Satpam dan Nayla memintanya untuk membukakan gerbangnya "Pak tolong bukain gerbangnya pak, saya mau masuk kekelas" tetapi Satpam itu diam saja menandakan bahwa ia menolak permintaan Nayla, dengan jerit payah Nayla membujuk bapak satpam tersebut tak lama seorang guru datang dan mengizinkan Nayla masuk
"Kamu siswa baru ya? besok- besok jangan terlmbat lagi ya" guru tersebut berkata seolah ini adalah teguran untuknya
"Baik bu"
"akhirnya bisa masuk, gue harus segera kekelas nih!!" ucap Nayla sambil berlari di koridor. Tokk tok tok suara ketukan pintu Nayla "Permisi kak, apakah saya boleh masuk?" Nayla mengintip dengan perlahan dan menyatakan dengan suara lembut dan sopan "iya dek silakan masuk, langsung duduk di tempat kamu ya" sebut kakak OSIS, segera Nayla masuk dan duduk di bangkunya sayangnya tempat duduknya di tempati orang lain dan terpaksa Nayla duduk di belakang. Mulai dari situlah Nayla suka menyendiri dan selalu terlambat saat memasuki kelas, dan mulai dari situ juga Nayla tidak menyukai Nathan Karna membuat dampak Buruk Terhadap dirinya sendiri.
...
Penentuan ketua kelas MPLS akan diadakan Nayla menyalonkan diri menjadi ketua kelas walaupun ia belum merasakan menjadi ketua bukan hanya Nayla ada Nathan, Abil, Tegar, Samuel dan Lia. Kakak OSIS meminta calon ketua harus memiliki motif untuk memimpin, secara tiba – tiba Nathan berteriak "Woy semua jangan ada yang pilih dia, lo bayangin, dia masuk ke kelas telat terus gimana mau jadi ketua?" perkataan itu menunjukan untuk Nayla, ia mulai merasa kesal kepada Nathan saat ia berdiri disamping nathan perasaan nayla benar – benar kesal hingga ia mengepalkan kedua tangannya dengan kencang "Gue telat gara – gara lo Nath!!" tidak tahu malu Nayla berteriak dengan kencang di hadapan Nathan anak perempuan itu tidak menyadari mengapa ia tiba – tiba berteriak bahwa keterlambatan Tersebut yang di sebabkan oleh Nathan. Mengapa? Nathan langsung menjawab "Kok gara-gara gue? Salah gue apa?" Sontak Nayla jawab "Apa aja boleh!! Lo nggak perlu tau!" Naylapun segera berkata "kalian jangan lupa pilih gue ya" Nayla sambil tersenyum dan memandang teman – teman di kelas den Nathan yang melihat penampilan Nayla langsung berkata "Nay Itu tangan lo kenapa mengepal kaya gitu?" Nayla menoleh ketatapan Nathan dengan tajam dan berkata "Ngomong apaan si lu nath?" setelah Nayla menyatakan itu Nayla langsung melepaskan kepalan tangan itu Nathan jawab "hihh malah marah" karena Nathan seorang Muaythai Nayla sedikit merasa takut jika Nathan marah karena tidak akan tahu kejadian selanjutnya seperti apa entah mereka akan damai atau berakhir dengan pukulan Nayla hanya menunjukan wajah meledek kepada Nathan karna Nathan mulai merasa kesal ia bilang "Apa lo? Ngajak ribut? Nggak usah sok asik deh lo!"Nayla pun ikut merasa kesal kepada Nathan ia mengepalkan tangannya lalu berteriak "NATHAN!!!!!" dengan refleks Nayla mendorong tubuh Nathan ke papan tulis, Nathan terdiam dan tidak melawan Nayla saat itu kakak OSIS dan kakak MPK segera datang dan memisahkan Nayla dengan Nathan, Nayla berharap Nathan akan memukulnya tetapi harapan Nayla tidak terwujud. Nayla merasa kakak OSIS dan kakak MPKnya tidak menyenangkan karna harus memisahkan mereka berdua.
Hal tersedih lain lainnya Nayla tidak menjadi ketua karna kalah suara, Nathan pun juga tidak menjadi ketua yang menjadi ketua adalah Abil. Semua yang ada di kelas memilih Abil karena saat ia menyalonkan diri ia mempunyai janji bahwa ia akan membelikan kipas untuk kelas X-5 karena kelas tersebut benar – benar sangat panas dan kelas tidak ber-AC. Tetapi, sampai sekarang ia belum juga membelikan kipas untuk X-5 "cowo memang selalu Pemberi Harapan Palsu".
Semenjak kasus tersebut Nayla menjadi sosok yang pendiam di kelas karena ia merasa malu dan saat itu ada seorang anak laki-laki yang duduk bersama Nayla, anak tersebut ialah Deril Nabil. Karna Nayla adalah orang yang sangat ingin tahu Nayla selalu menanyakan apapun pada Deril dan membuat deril tidak nyaman. Nayla bertanya pada Deril di harapannya "Nama lo siapa?" jawab Deril "Deril" Nayla bertanya lagi "Lo dari SMP mana?" jawab Deril dengan cuek "Liat Bet sekolah gue aja" karena mata Nayla sedikit rabun Nayla tidak melihat jelas Deril berasal dari SMP mana Nayla pun memanggil deril kembali "Deril?" wajah Deril yang menunjukan tidak suka kepadanya menjawab dengan nada sedikit tegas "apaan sih?!" perempuan itu bertanya dengan perlahan "Nanti kalau ada pemilihan ekskul lo mau pilih ekskul apa?" jawab Deril "Gue dari SMP selalu ikut Basket jadi nanti gue ikut basket lagi" tanya Nayla "Emangnya harus ya SMPnya ekskul Basket SMAnya juga harus ikut ekskul basket?" karena Deril sudah merasa kesal karna Nayla banyak bertanya ia menjawab dengan sangat kesal "Bisa diem nggak sih lo!?" karna Nayla juga tidak nyaman dengan jawaban Deril, Nayla diam dan mengakhiri obrolannya dengan Deril.
Mengapa laki – laki jika di ajak berbicara dengan seorang perempuan berpenampilan standar selalu menjawab cuek? Selagi ia memiliki mulut mengapa ia tidak berbicara? Jangan hanya karna laki – laki tampan malas berbicara dengan perempuan berwajah standar karena itu tidak pantas, dan menurut wanita keramahannya akan menurun 85%. Laki – laki seharusnya mendukung para perempuan yang berpenambilannya kurang bagus agar tampilannya bertambah bagus, bukan menjauhinya "DASAR LAKI – LAKI MUNYA APA SIH ?!?!"