Lizzy sedikit gugup melihat Arthur mendekatinya. Dia takut jika salah bicara, dan dianggap seperti anak kecil, kemudian Arthur brbicara kepada ibunya.
"Lizzy, apa kamu tidak suka melihat keponakan barumu?" tanya Arthur.
"Tentu saja aku suka, Kak!" jawab Lizzy, dengan suara pelan.
"Lalu kenapa kamu diam saja? Sejak tadi kami itu selalu tertawa-tawa di ruangan ini, kami semua sedang asyik mengobrool, dan membahas tentang keponakan barumu itu, tapi kenapa kamu malah murung?"
"Ma-maaf," kata Lizzy.
Lalu Arthur mengajak Lizzy menjauh dari yang lainnya.
Dia menuntun adiknya keluar dari ruangan itu, sementara yang lainnya masih asyik mengobrol.
Arumi masih menggendong cucunya.
***
Arthur mengajak Lizzy untuk beristirahat di rest area.
"Di sini," tukas Arthur menyuruh Lizzy duduk.
Dan gadis itu pun menuruti permintaan Arthur.
"Sekarang kau boleh cerita kapadaku, dan aku akan mendengarkannya," bisik Arthur.
"Tapi aku takut nanti dimarahi Ibu, Kak," tukas Lizzy.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com